Beroperasi Secara Penuh, Tol Palindra Terapkan Tarif Baru
- VIVA.co.id/Sadam Maulana
VIVA – Operasional jalan tol Palembang-Indralaya atau Palindra sudah dilakukan secara penuh. Jalan bebas hambatan sepanjang 22 kilometer itu sudah bisa dilalui seutuhnya, sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada April 2015.
Penerapan tarif tol Palindra mulai hari ini, juga berlaku secara normal. Sebelumnya, tarif tol Palindra hanya berlaku untuk seksi I, mulai dari pintu tol Palembang menuju pintu tol Pemulutan.
"Sejak Januari 2018, tol Palindra sudah dipasang tarif, namun hanya untuk seksi I. Sekarang, kita akan memasang tarif pada gerbang tol Palembang hingga gerbang tol Simpang Indralaya," ungkap Kepala Cabang Operasional Tol Palindra, Darman Edison di Palembang, Kamis 20 September 2018.
Penerapan tarif tol Palindra baru dilakukan secara penuh karena memang tidak dibangun secara bersamaan. Pengerjaan tol Palindra sudah lebih dulu menyelesaikan pengejaan untuk seksi I. Sehingga penerapan tarif normal baru dilakukan saat ini.
Meski demikian, Darman menegaskan, penerapan tol berbayar ini bukan berarti tarif tol menjadi naik, melainkan ruas jalan tol yang sejak awal belum dipasang tarif kini akan diberlakukan.
Adapun tarif tol pada saat ini yaitu, golongan I Rp781 per kilometer, golongan II Rp1.106, golongan III Rp1.497, golongan IV Rp1.888, dan golongan V Rp2.278. Tarif ini berlaku hingga 20 September 2018.
Sementara itu, mulai Jumat 21 September 2018, tarif tol Palindra sudah ditetapkan untuk gerbang tol Palembang hingga Indralaya. Untuk golongan I, tarifnya per kilometer Rp911, golongan II Rp1.367, golongan III Rp1.367, golongan IV Rp1.822, dan golongan V Rp1.822.
Diakui Darman, dengan adanya penerapan tarif ini tentu akan membuat kuantitas pengguna tol menjadi turun. Jika selama ini ada sekitar 14 ribu unit kendaraan yang melintas, namun diprediksi ada penurunan hingga 50 persen usai diberlakukan tarif baru.
Dia yakin, shocking bagi pengendara setidaknya hanya untuk satu minggu, setelahnya akan kembali seperti biasa. Karena tol menjamin kelancaran, keamanan dan kenyamanan.
"Sekali lagi kami tegaskan, ini bukan naik tapi diberlakukan tarif baru. Selama ini, pengendara yang melintasi tol, bahkan ruas tol hingga ke Indralaya (tol fungsional) masih menggunakan tarif seksi I. Ini yang perlu diketahui masyarakat," jelasnya.
Manager Pelaksana Pembangunan Tol Palindra, Toni Haryadi mengatakan, fisik tol untuk keseluruhan sudah 100 persen, utamanya main road tol Palindra. Hanya saja, saat ini fokus pada pintu keluar tol KTM Rambutan sepanjang 1 kilometer.
Saat ini, masih dalam proses penimbunan lahan usai divakum. Nantinya, akan selesaikan pekerjaan pada jalan. Dia optimis bisa selesai pada Oktober 2018. Dilanjutkan, dengan pengerjaan pos gerbang keluar KTM Rambutan.
"Desember, secara keseluruhan sudah selesai dan segera dilakukan uji kelayakan pada akses keluar jalan tol itu," terang Toni.