Investasi Properti di Indonesia Didominasi Asing
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan potensi investasi asing di Indonesia sangat besar termasuk sektor properti. Hal ini diharapkan dapat menopang target investasi hingga akhir tahun.
Dari seluruh total komitmen investasi dari berbagai sektor di Indonesia dari 2015 hingga kuartal I-2018 yang sebesar Rp8.329,1 triliun, ternyata, baru sekitar 27 hingga 28 persen yang terealisasi.
Kasubdit Kawasan Ekonomi BKPM Noor Fuad Fitrianto mengatakan, pihaknya mendorong investasi asing semakin besar di RI. Hal ini dinilai penting guna mendukung target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah dalam RPJMN 2015-2019.
Setidaknya, kata Fuad, butuh pertumbuhan investasi dua kali lipat dari 2014 yang sebesar Rp1.634,7 triliun menjadi Rp3.518 triliun pada tahun 2019 untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang sesuai harapan pemerintah.
“Ini menyangkut juga sektor properti," ujar Fuad di Jakarta, Rabu 19 September 2018
Ia melanjutkan, investasi di sektor properti berperan cukup besar di sektor tersier yang mencapai 24 persen. Diharapkan, investasi sektor properti tetap bisa mendorong tercapainya target investasi di akhir tahun.
"Sektor properti seperti yang saya sampaikan bahwa proyeksi itu kita ada sekitar Rp40 triliun per tahun padahal secara realisasi sebetulnya sudah di atas itu. Kita berharap tahun ini sesuai proyeksi," ujarnya.
Memang diakuinya, investasi asing di sektor properti, hotel dan restoran lebih besar ketimbang domestik. Jika dijabarkan untuk sektor properti, investasi asing rata-rata mencapai 70 persen. Sedangkan untuk hotel dan restoran, investasi asing di Indonesia mencapai 77 persen.
"(Harapan target investasi) Ya sesuai proyeksi, syukur kalau bisa lebih," ujarnya.