Pemindahan Ibu Kota Butuh Keikhlasan Orang Pulau Jawa
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A
VIVA – Wacana pemindahan Ibu kota masih terus bergulir, usai Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyampaikan hasil kajiannya kepada Presiden Joko Widodo pada akhir tahun lalu.
Namun, hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari pemerintah, meskipun sering disebutkan kalau Palangkaraya adalah satu kandidat kota terkuat.
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Airin Rachmi Diany mengatakan, isu Palangkaraya akan menjadi Ibu Kota Indonesia, memang sudah sering disampaikan di seminar-seminar. Namun, ini butuh keputusan politik yang luar biasa dan keikhlasan dari orang pulau Jawa.
"Memang, ini butuh political will yang luar biasa, keikhlasan dari kami, orang pulau Jawa untuk bisa ke sana," ujar Airin di dalam seminar di Jakarta, Selasa 18 September 2018.
Selain pemerintah, ia menilai, langkah ini juga butuh komitmen yang kuat dari DPR RI, serta bantuan ilmu dan pengalaman dari seluruh anggota APEKSI dalam mengelola sebuah kota.
"Pada intinya adalah yang penting secara bertahap fokus dengan ditambah doa, siapa tahu, insya Allah Mudah-mudahan, Palangkaraya jadi ibu kota negara, Aamin," ujar Wali Kota Tangerang Selatan tersebut.
Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu APEKSI sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo berdiskusi tentang pembangunan kota. Presiden pun setuju bahwa pembangunan akan dilakukan secara masif di luar pulau Jawa.
"Kalimat atau statement presiden yang saya sependapat, bahwa membangun di luar pulau Jawa itu sangat penting. Sehingga, ada keadilan atas pembangunan bahwa bukan hanya di pulau jawa saja, tetapi juga di luar pulau Jawa," tuturnya.