Sri Mulyani Andalkan B20 dan Tarif Impor Tekan Defisit Migas

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, defisit neraca perdagangan Indonesia di Agustus 2018 yang sebesar US$1,02 miliar, masih bisa ditekan di bulan-bulan berikutnya dengan menggunakan kebijakan-kebijakan pengendalian impor yang telah dilakukan.

Neraca Perdagangan RI Februari 2022 Surplus US$3,83 Miliar

Dia menilai, kinerja perdagangan Agustus yang mengalami penurunan sebesar US$1,01 miliar, dari US$2,03 miliar pada Juli, sudah cukup baik. Sebab, penurunan impor mencapai 7,97 persen secara bulanan sedangkan ekspor yang turun hanya 2,90 persen dari bulan sebelumnya.

"Dari sisi non-migas sudah mengalami surplus. Impor turun cukup signifikan, kalau dari m-to-m negatif growth tapi kalau dari yoy masih cukup tinggi. Kemudian dari sisi ekspor juga growth nya mendekati 5 persen yoy. Tapi, kalau menurut saya itu masih bisa ditingkatkan kembali," tuturnya saat ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin 7 September 2018.

Sosialisasi Pajak Bareng Sri Mulyani, Ganjar Minta Warga Jangan Takut

Menurutnya, defisit tersebut yang terutama masih disebabkan oleh defisit migas senilai US$8,35 miliar dari total defisit kumulatif sebesar US$4,09 miliar, masih dapat diperbaiki melalui program perluasan implementasi B20 dan kebijakan kenaikan pajak penghasilan (PPh) 22 impor.

"Untuk yang migas masih cukup tinggi sehingga kita mengalami defisit. Oleh karena itu, nanti untuk pelaksanaan B20 dan juga adanya kenaikan impor kemarin dari migas, terutama pada bulan sebelum diberlakukannya B20 kita akan lihat apakah itu suatu tren ataukah anomali," ungkapnya.

Soal Banjir Rob, Bupati Demak Curhat ke Sri Mulyani Minta Bantuan

Dengan demikian, dia menegaskan, melalui program yang pada dasarnya telah dibahas bersama Bank Indonesia dan kementerian ataupun lembaga terkait, mampu untuk menahan laju impor Indonesia kedepannya, karena sifat kebijakan tersebut tidak bisa langsung atau bertahap.

"Tapi tadi berdasarkan pembahasan dengan para menteri, Menteri BUMN, Pertamina, Menteri ESDM, Menko Perekonomian, kami dan Bank Indonesia, akan terus mencoba menjaga dan terus melihat perkembangannya," tegasnya.

Ekspor-Impor

BPS Ungkap Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Neraca Perdagangan RI

Secara keseluruhan, share ekspor maupun impor antara Indonesia dengan Rusia-Ukraina sebenarnya memang tidak terlalu besar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022