Bangkitkan Industri Nasional, KEIN Serukan #BersatuUntukRupiah
VIVA – Mencermati pelemahan rupiah terhadap dollar akhir-akhir ini, membuat Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) membentuk sebuah gerakan #BersatuUntukRupiah. Gerakan ini untuk memberikan kesadaran bersama dunia usaha khususnya industri tekstil berbasis ekspor untuk mengonversi hasil ekspor ke rupiah.
Ketua KEIN, Soetrisno Bachir, menjelaskan, hasil kajian KEIN mencermati situasi pelemahan rupiah, pemerintah harus memiliki solusi komprehensif jangka pendek dan panjang sehingga meningkatkan daya tahan perekonomian nasional.
“Solusi jangka pendek saja menurut KEIN tidak bisa diandalkan karena mengingat dinamika perekonomian yang terus berubah, terutama tekanan dari eksternal. Pun pemerintah tidak bisa hanya bergantung pada solusi jangka panjang karena dampaknya dalam waktu yang singkat akan tidak terasa,” kata Soetrisno Bachir, didampingi Beni Sutrisno, dan anggota Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Direktur PT Citra Abadi Sejati, anggota perusahaan Apparel Group, Mani Wanen, saat berada di area pabrik konveksi Jl. Raya Cibuluh, Kota Bogor, Jawa Barat.
Ketua KEIN, Soetrisno Bachir, menyebutkan solusi jangka pendek yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menahan dana investor dan dunia usaha agar mengendap di Tanah Air. Kebijakan yang dimaksud Ketua KEIN bisa dilakukan oleh Bank Indonesia dengan berbagai cara, salah satunya dengan menaikkan suku bunga sehingga investor mau menaruh dananya di Indonesia.
Adapun untuk solusi jangka panjang, Soetrisno Bachir memandang perlu dilakukan pengembangan foreign direct investment (FDI) yang berorientasi ekspor. Hal ini bertujuan untuk dapat merangsang pengembangan sektor tersebut, tentunya harus didukung dengan insentif, sehingga para investor semakin berminat.
Untuk mendukung upaya otoritas moneter menormalisasi rupiah dalam jangka pendek, KEIN aktif melakukan pendekatan persuasif ke dunia usaha khususnya industri tekstil, untuk mengonversi valuta asing hasil ekspor ke mata uang rupiah.
Soetrisno Bachir dan KEIN mengajak dunia usaha #BersatuUntukRupiah. Hal ini disambut baik oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), sebagai industri berbasis ekspor yang menjadi salah satu sektor yang menyumbang devisa lebih dari 13 miliar dollar.
“Gerakan #BersatuUntukRupiah merupakan wujud ekonomi Pancasila, di mana esensinya adalah gotong royong. Gotong royong pelaku usaha bersama pemerintah dan otoritas moneter untuk memperbaiki performansi rupiah,” jelas Soetrisno.
“Hikmah dari fluktuasi rupiah terhadap dolar ini kita ambil sebagai momentum kebangkitan industri nasional dengan peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global. Saatnya pemerintah terus membangun iklim investasi yang mendukung peningkatan ekspor, ”tambah Soetrisno. Dalam kesempatan ini, Soetrisno juga memamerkan produk tekstil dalam negeri berkualitas terbaik yang bukan tidak mungkin untuk diminati brand apparel kelas dunia.