Otoritas Bursa dan Pemerintah Yakinkan Investor Ekonomi RI Kuat

Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sumber :
  • REUTERS/Iqro Rinaldi

VIVA – Otoritas Pasar modal menegaskan, tekanan yang terjadi di pasar modal dan pasar keuangan pada pekan ini lebih dikarenakan faktor eksternal. Antara Lain perang dagang AS-Tiongkok, dan meningkatnya eskalasi krisis di Argentina, Afrika Selatan, dan Turki.

Menelisik Rencana ACES Ganti Nama hingga Ekspansi Bisnis pada 2025 Usai Pisah dengan Ace Hardware

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen menjelaskan, kinerja Pasar Modal Indonesia saat ini masih sangat baik, karena intensitas perdagangan masih dalam level yang aktif saat ini. 
 
Hal itu ditegaskan dalam acara Investor Gathering yang digagas Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan Self Regulatory Organization atau SRO pasar modal di Gedung BEI, Jakarta, Jumat 7 September 2018.

"Hal ini diharapkan dapat melampaui pencapaian 2017 dengan 46 emiten saham dan obligasi baru. Di samping itu OJK juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas di Sektor Jasa Keuangan," kata Hoesen.

Ahmad Rahadian Widarmana Ditunjuk Jadi Dirut PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), Simak Formasi Terbarunya!

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara menegaskan, kondisi ekonomi Indonesia lebih baik ketimbang negara-negara berkembang lainnya. Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. 

"Hal itu karena pertumbuhan ekonomi yang sehat, terkendalinya inflasi, ruang moneter yang memadai (suku bunga dan cadangan devisa), terjaganya kepercayaan konsumen, dan stabilitas politik," kata Suahasil.

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

Suahasil menjelaskan, dalam menghadapi defisit transaksi berjalan, strategi perbaikan melalui kebijakan fiskal juga telah dilakukan pemerintah melalui sejumlah kebijakan. Salah satunya, penggunaan B20 guna mengendalikan impor.

Selain itu, kenaikan tarif impor barang konsumsi, peningkatan komponen lokal (TKDN) pada proyek infrastruktur, serta upaya mendorong ekspor dan investasi, merupakan langkah-langkah strategis yang saat ini juga tengah digenjot pemerintah.

"Sehingga di 2019, rancangan APBN turut mendorong investasi dan daya saing melalui pembangungan sumber daya manusia, dengan peningkatan kualitas belanja yang didukung penguatan akuntabilitas," ujarnya.

Operasional kerja Rukun Raharja

Rukun Raharja Catat Pendapatan Naik 37,9 Persen pada Kuartal III-2024

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatat pendapatan perseroan secara tahunan (yoy) menjadi US$189,660 juta pada kuartal III-2024.

img_title
VIVA.co.id
30 Desember 2024