Properti Apartemen Bisa Jadi Pilihan Investasi Atlet Setelah Pensiun

Apartemen Green Pramuka.
Sumber :

VIVA – Minimnya pengetahuan pengelolaan keuangan maupun kemampuan berinvestasi yang tepat, dinilai menjadi penyebab tidak sedikit atlet Indonesia yang hidup dengan kondisi ekonomi yang sulit di hari tua. Padahal di masa jayanya, mereka hidup sejahtera.

Bibit-bibit Pesepakbola Potensial Lahir di Tangerang

Head of Communication Green Pramuka City (GPC), Lusida Sinaga menilai, pasca gelaran Asian Games 2018 yang bertabur prestasi dan bonus yang didapatkan para atlet, masyarakat kerap terlena dengan banyaknya cerita sedih para atlet pasca pensiun dari dunia olahraga.

“Ketika di masa jaya, finansial para atlet berlimpah namun kelimpahan finansial itu tersebut tidak dikelola dengan baik yang memberikan jaminan di masa ketika karier mereka telah usai,” ujar Lusida dikutip dari keterangan resminya, Kamis 6 September 2018. 

Wing Chun Indonesia Juara Umum Kejuaran Dunia, Yaqut Janji Perjuangkan Masuk Cabor KONI

Saat ini, menurutnya, ada dua atlet legendaris Indonesia yang kini mengelola kompleks apartemen GPC. Yaitu, Komisaris PT Duta Paramindo Sejahtera Eddy Hartono dan Direktur Utama PT Duta Paramindo Sejahtera Rudy Herjanto Saputra.  

Eddy diketahui adalah pebulutangkis yang memperkuat tim Thomas dari tahun 1988 hingga 1994. Bersama Rudy Gunawan, duet Eddy-Rudy adalah ganda putra yang disegani. Sementara itu, Rudy Herjanto Saputra, bersama tandemnya, Kartono pernah menyabet juara All England pada 1981 dan 1984.

1.605 Atlet dari 14 Provinsi Ikuti Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional di Solo

Belajar dari pengalaman tersebut, menurutnya, berinvestasi ke pasar apartemen yang menjadi passive income melalui persewaan unit maupun melalui nilai jual kembali (capital gain) adalah suatu hal yang menjanjikan. Seperti diketahui nilai jual kembali dan nilai sewa apartemen dijamin stabil di masa depan.

“Stabilnya nilai jual kembali dan nilai sewa apartemen mengingat masih minimnya ketersediaan apartemen baru di Jakarta. Hal ini didukung riset yang dilakukan Colliers International Indonesia dan Jones Lang LaSalle (JLL) pada 2017,” tambahnya. 

Dari segi suplai secara keseluruhan, baik dari penjualan dan fluktuasi harga, pasar apartemen di Jakarta dan sekitarnya secara umum masih datar. Selain itu ketersediaan apartemen baru terhitung lambat sehingga harga apartemen cenderung stabil.

Dia melanjutkan, faktor penting pada pasar apartemen adalah lokasi strategis, fasilitas yang lengkap, aksesibilitas yang mudah dan terjangkau. Kondisi ini bisa menjadi pilihan hunian yang tepat bagi kelas menengah Jakarta.

Saat ini terdapat dua jenis investor properti jenis apartemen, yaitu yang mencari penghasilan melalui sewa ataupun penjualan kembali unit yang telah dibeli. Untuk itu, GPC menawarkan skema jaminan sewa atau rental guarantee dan jaminan pembelian unit atau buyback guarantee.

“Kami tidak bisa memungkiri tetap ada pemilik unit yang bercita-cita suatu hari tinggal di landed house. Nah, dengan jaminan buyback, pengembang memastikan akan membeli unit yang telah berusia 10 tahun tersebut dengan nilai di awal pembelian,” tuturnya.

Kedua, skema yang ditawarkan dapat disatukan sehingga semakin menguntungkan. Misalnya, atlet membeli unit untuk kemudian disewakan selama lima tahun, kemudian ditempati selama lima tahun berikutnya yang kemudian pada tahun ke-10 telah mendapat jaminan pembelian.

Dengan skema tersebut, dia optimistis para atlet sebagai investor yang tidak ingin repot oleh rumitnya beragam perizinan akan mendapatkan jalan keluar yang lebih pasti dan terjamin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya