Keperkasaan Dolar AS Mulai Meredup

Dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Keperkasaan dolar Amerika Serikat, terhadap rupiah mulai meredup. Setelah sempat menyentuh level psikologis Rp15 ribu per dolar pada perdagangan valas kemarin, rupiah menguat di sekitar level Rp14.800 pada pagi ini. 

Rupiah Melemah Dipicu Sentimen Kebijakan Trump hingga Perlambatan Ekonomi China

Dikutip dari data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Kamis 6 September 2018, di perdagangan rata-rata antarbank dolar AS dibanderol Rp14.891. Atau, menguat dari perdagangan kemarin yang berada di level Rp14.927 per dolar AS. 

Pagi ini pun, beberapa perbankan saat ini sudah menjual rupiah di bawah Rp15 ribu. Salah satunya Bank Central Asia yang membanderol kurs jual dolar AS senilai Rp14.910. 

Awal 2025, Rupiah Loyo ke Level Rp 16.212 per Dolar AS

Meski demikian, Research Analyst FXTM Lukman Otunuga mengigatkan, ancaman pelemahan rupiah masih berpotensi terjadi. Terlebih lagi, krisis ekonomi global yang terjadi di negara-negara berkembang saat ini belum selesai, bahkan cenderung menyebar. 

"Pelemahan tajam Lira Turki dan Peso Argentina, menyebar seperti virus ke negara-negara berkembang lainnya. Rupiah, Rand, dan Rubel Rusia hanyalah sebagian dari banyak mata uang yang terperosok di lingkungan trading negatif," ungkap Lukman dikutip dari analisisnya.  

Rupiah Menguat ke Rp 16.117 per Dolar AS di Akhir Tahun 2024

"Krisis keuangan di Turki dan Argentina, merusak sentimen dan ketegangan dagang membuat pasar menghindari risiko, sehingga prospek jangka pendek mata uang pasar berkembang tetap negatif," tambahnya. (asp)

Ilustrasi Uang

Animo Simpanan Valas Meningkat, Nilai Tukar Jadi Lebih Untung untuk Liburan ke Luar Negeri

Tingginya minat masyarakat terhadap simpanan valuta asing (valas) semakin terlihat dengan adanya pertumbuhan signifikan dalam jumlah rekening valas.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025