Dolar Dekati Rp15 Ribu, Minat Tukar Rupiah Masih Rendah
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – Nilai tukar rupiah pada pembukaan bursa pagi tadi berada di level Rp14.980 per dolar AS. Bahkan, pada siang hari, rupiah sempat melemah dan menyentuh angka Rp15 ribu lebih per dolar AS. Meski demikian, penukaran valuta asing hingga hari ini dinilai masih cukup sepi.
Hal itu pun diakui oleh salah seorang marketing perusahaan money changer PT Inti Valuta bernama Dudung Abdurrachmans, saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Kepada VIVA, Dudung mengaku bahwa dalam tiga hari terakhir, tak banyak orang yang menukarkan dolar di money changer-nya, meskipun nilai dolar AS terus menguat terhadap rupiah.
"Untuk dolar tadi pagi aja di pembukaan sudah Rp14.980, terus sekarang sekitar Rp15 ribu lebih. Tapi tren penukaran dolar masih sepi," ujar Dudung di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 5 September 2018.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai gejala tersebut, Dudung meyakini bahwa para pemain valas memang cenderung menahan diri untuk tidak menjual dolarnya terlebih dahulu. Sebab, selama tren nilai tukar rupiah terus melemah, mereka biasanya masih akan tetap menahan dolarnya untuk menunggu nilai yang lebih tinggi.
"Jadi dia (para pemilik dolar) mungkin berpikiran nunggu harga yang lebih tinggi. Beda sama orang yang butuh, mau naik mau turun, tetap dijual. Jadi enggak konsumtif istilahnya," kata Dudung.
Dudung menjelaskan, biasanya para pemilik dolar baru akan menjual valuta asingnya itu, saat tren nilai tukarnya terhadap rupiah mulai menurun.
"Karena trennya sudah tiga hari ini cenderung naik, jadi orang berpikir ada kemungkinan besok masih naik. Maka mereka pun nunggu-nunggu sampai harga tertinggi," kata Dudung.
"Katakanlah sekarang Rp15 ribu (per US$), terus kalau di pembukaan besok dolar di bawah Rp15 ribu, otomatis orang pasti akan jual karena takut turun lebih jauh. Tapi kalau trennya masih naik terus, orang cenderung masih menahan dan berangan-angan akan terus naik," ujarnya.