IHSG Tertekan Akibat Rupiah Melemah
- VIVA/Fikri Halim
VIVA – Pelemahan rupiah diakui memberikan dampak kepada penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka memerah di level 5.967,91 atau melemah 51,05 poin atau 0,56 persen.Â
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengakui, selama dua hari belakangan ini IHSG memang mengalami penurunan.Â
"Kalau lihat dua hari ini memang agak turun," kata Inarno di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 31 Agustus 2018.
Menurutnya pelemahan rupiah yang terjadi lebih disebabkan oleh faktor eksternal. Hal itu terlihat dari sejumlah negara yang mata uangnya juga melemah.Â
"Kita lihat bahwasanya Argentina itu turunnya sampai tujuh persen. Satu hari aja loh itu. Kemudian Turki Lira juga turunnya luar biasa," ujarnya.
Dari dalam negeri sendiri, dia mengatakan, dalam satu minggu kemarin sebetulnya dari sisi saham maupun obligasi masih terjadi inflow (aliran modal masuk) atau masih dalam kinerja yang baik sehingga membuat IHSG masih meningkat.Â
"Jadi sebenarnya masuk mereka (investor), (terus) kemarin keluar karena rupiah melemah, tapi di situ bisa dilihat pelemahan rupiah sebetulnya awal-awalnya bukan dari saham dan obligasi. Bukan dari pasar modal, itu lebih ke arah eksternal," ujarnya.Â
Ia berharap, dampak pelemahan rupiah hanya dalam jangka pendek, karena secara fundamental, Indonesia masih kuat. Ia pun berharap, IHSG tidak akan lama mengalami tekanan
"Mustinya enggak (bertahan lama), mudah-mudahan enggak, cuma keliatan dua hari ini agak tertekan sih," katanya.Â
Seperti diketahui, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, 31 Agustus 2018 berada di level Rp14.711 atau melemah dibanding Perdagangan kemarin yang berada di level Rp14.655.