Mendag Bantah Minyak Sawit Bikin Penyakit
- ANTARA Foto/Aprillio Akbar
VIVA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan, kampanye negatif yang dilakukan negara-negara lain, khususnya di Eropa, terhadap minyak kelapa sawit Indonesia saat ini juga telah memengaruhi persepsi masyarakat domestik.
Menurutnya, minyak kelapa sawit yang pada dasarnya tidak memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, namun malah disebut-sebut memiliki banyak kandungan penyakit oleh masyarakat Indonesia sendiri.
"Yang pasti, sampai usia saya 67 tahun ini, saya makan gorengan, saya minum gorengan dari sawit. Jadi, saya bilang tidak ada urusannya. Apalagi, minyaknya juga agak hitam-hitam. Justru, itu yang bikin kita sehat. Jadi, kita tahan banting maksudnya," ujar Enggar di Jakarta, Senin 20 Agustus 2018.
Enggar berpendapat, jika persepsi negatif yang dipicu oleh negara-negara lain itu terus memengaruhi cara pandang masyarakat Indonesia. Maka, bukan hal yang tidak mungkin bahwa industri kelapa sawit sebagai salah satu industri penopang ekonomi domestik dan produk unggulan Indonesia bisa hancur dalam 10 hingga 15 tahun mendatang.
"Masyarakat sudah ada persepsi, anak muda di kepalanya bahwa minyak sawit membuat kolesterol, membuat jantung tidak sehat, dan mengandung berbagai penyakit yang lain," tutur dia.
Karena itu, dia menegaskan, persoalan kampanye negatif minyak kelapa sawit ini bukan persoalan yang memiliki dampak negatif terhadap industri sawit belaka, melainkan terhadap seluruh masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Karena, setidaknya 40 persen pelaku usaha perkebunan kelapa sawit adalah para petani perkebunan rakyat kelapa sawit.
"Intinya adalah persaingan dagang yang tidak sehat," Â tambahnya.Â