Perluasan BBM Satu Harga Terus Digenjot di Papua
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – PT Pertamina (Persero) terus ikhtiar dalam menjalankan program BBM Satu Harga di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Papua dan Papua Barat merupakan daerah yang menjadi perhatian dalam program BBM Satu Harga.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, Gigih Prakoso mengatakan target perluasan titik BBM Satu Harga tahun ini mencapai 67 titik lokasi dari semua daerah termasuk Papua.
"Sampai 67 titik, dan ini akan kita kembangkan semua ke titik-titik ya sesuai target," kata Gigih di Terminal BBM Pertamina, Jayapura, Jumat, 17 Agustus 2018 sebab BBM Satu Harga merupakan salah satu program prioritas pemerintah.
Gigih menambahkan, untuk tahun ini, Papua dan Papua Barat sudah mencapai 50 titik hingga pertengahan Agustus 2018. Jumlah ini kemungkinan masih bisa bertambah.
"50 titik ini sementara ya actualitynya. Tapi target kita 67 titik? sampai akhir tahun ini," jelasnya.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamin (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan, hingga pertengahan Agustus 2018, pihaknya sudah merealisasikan di 12 titik tambahan di Kalimantan, Papua dan Sulawesi. Untuk target tahun ini mencapai 67 titik.
"Target yang diemban Pertamina sebanyak 67 titik. Beberapa tantangan yang harus dihadapi yakni lokasi yang ditetapkan pemerintah merupakan wilayah dengan infrastruktur darat dan laut terbatas," kata Adiatma dalam keterangannya, Kamis 16 Agustus 2018.
Dalam BBM Satu Harga, Pertamina memiliki target bisa menjangkau 150 titik selama tiga tahun dari 2017-2019 untuk mendukung BBM Satu Harga. Hal ini merujuk Peraturan Menteri Enegi dan Sumber Daya Mineral Nomor 136 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) secara nasional.
Dalam permen tersebut, 150 titik selama tiga tahun yang ditargetkan Pertamina yaitu 54 lokasi (2017), 67 lokasi (2018), dan 29 lokasi (2019).