5 Negara Investor Terbesar Triwulan II Menurut BKPM
- Anwar Sadat/VIVA.co.id
VIVA – Dalam periode triwulan II-2018, Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM mencatat bahwa nilai investasi yang telah masuk mencapai Rp176,3 triliun.
Dari jumlah tersebut, sebesar Rp95,7 triliun merupakan realisasi dari Penanaman Modal Asing (PMA), yang dinilai mengalami penurunan sekitar 12,9 persen dari Rp109,9 triliun pada periode yang sama tahun buku 2017.
Mengenai negara mana saja yang menjadi investor terbesar dalam triwulan II-2018, Kepala BKPM, Thomas Lembong pun menyebutkan lima besar negara yang menjadi investor di PMA.
"Kelima besar negara asal PMA adalah Singapura US$2,4 miliar (33,5 persen); Jepang US$1,0 miliar (14,4 persen); R.R. Tiongkok US$0,7 miliar (9,4 persen); Hong Kong US$0,6 miliar (8,2 persen); dan Malaysia US$0,4 miliar (5,3 persen)," kata Thomas di kantornya, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa 14 Agustus 2018.
Thomas menjelaskan, dari sejumlah aspek penyebab penurunan PMA 12,9 persen di triwulan II-2018 ini, dibanding periode yang sama 2017, dampak negatif terhadap PMA yang harus dinilai penting adalah bahwa angka triwulan ke triwulan sangat terpengaruh oleh adanya penundaan.
Hal itu, dinilainya, sebagai dampak dari perilaku para investor, yang memperhatikan sejumlah dinamika, seperti misalya pelemahan nilai tukar rupiah maupun gejolak politik dalam negeri menghadapi Pilpres 2019.
"Jadi, banyak proyek bisa ditunda, meskipun tidak batal. Tentunya, dalam jangka menengah, penundaan itu tidak akan ada dampak. Memang, banyak proyek tertunda, tetapi bukan batal," kata Thomas.
"Karena perlu dimengerti bahwa gejolak jangka pendek itu bisa membuat investor menunda investasinya, yang akan berdampak pada laporan triwulanan. Tetapi, tidak akan berdampak secara panjang," tambahnya.