Luhut Sepakat Setop Impor Ferrari Guna Atasi Defisit Perdagangan

Ferrari LaFerrari Aperta
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Guna menekan defisit transaksi berjalan, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa upaya menaikkan ekspor dan mengurangi impor sangat perlu dilakukan Indonesia saat ini. Dia bahkan mengusulkan agar impor mobil-mobil mewah seperti Ferrari dan Lamborghini dihentikan, demi mengatasi defisit neraca perdagangan.

Ada yang Sakit Hati Ferrari Kontrak Lewis Hamilton untuk F1 2025

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku paham dengan apa yang diusulkan Jusuf Kalla itu. Menurutnya, berbagai upaya yang dilakukan untuk kepentingan negara terutama dalam hal perekonomian, memang harus lebih diprioritaskan.

"Kita kan kalau melihat kepentingan nasional, apa saja kita lakukan," kata Luhut di kantornya, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Agustus 2018.

Sejarah Bisnis Ferrari: Dari Lintasan Balap hingga Menjadi Legenda Otomotif

Saat ditanya apakah perekonomian negara saat ini sebegitu membutuhkan dolar guna menyeimbangkan neraca perdagangan, Luhut pun tak membantah hal tersebut.

"Ya dolar sangat kita butuhkan. Karena kan ekspor kita rendah, tidak seperti yang kita harapkan. Nah sekarang kita kurangi impor supaya berimbang," kata Luhut.

Pemerintah Resmi Bebaskan PPnBM Mobil Listrik Impor, Ini Detailnya

Terkait hal ini, Presiden Jokowi bahkan juga telah menginstruksikan penggunaan B20 atau biodiesel, guna menekan kebutuhan impor dan meningkatkan harga kelapa sawit.

"Makanya ada keputusan presiden kemarin soal penggunaan B20 itu, dan akan sangat-sangat membantu atau bahkan mungkin akan menyelesaikan masalah," ujarnya.

Ferrari EV tertangkap kamera tes uji jalan

Jangan Kaget Begini Suara Mobil Listrik Ferrari yang Siap Meluncur Tahun Ini

Seperti yang dilakukan Ferrari dengan mobil listrik pertamanya. Selangkah lagi jenama asal Italia itu meluncurkan mobil pelahap seterumnya ke pasar, namun saat ini sedang

img_title
VIVA.co.id
10 Januari 2025