Harga Telur Ayam Meroket Biang Keladi Inflasi Juli 0,28 Persen
- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi selama Juli 2018 sebesar 0,28 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender Januari-Juli 2018 tercatat sebesar 2,18 persen, dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,18 persen.
Laju inflasi tersebut masih rendah, jika dibandingkan inflasi selama Juni, yang tercatat sebesar 0,59 persen. Sementara itu, jika dibandingkan inflasi Juli 2017 yang sebesar 0,22 persen masih lebih tinggi.
"Jadi, sekarang Ramadan sudah usai, harga-harga normal, sehingga inflasi 0,28 persen. Ini lebih kecil dari inflasi Juni 2018, yang sebesar 0,59 persen, tetapi lebih tinggi dibanding Juli 2017, 0,22 persen," ujar Kepala BPS, Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu 1 Agustus 2018.
Suhariyanto mengatakan, berdasarkan pemantauan di 82 kota Indeks Harga Konsumen atau IHK, tercatat 68 kota terjadi inflasi, sedangkan 14 kota lainnya mengalami deflasi.Â
Adapun inflasi tertinggi terjadi di kota Sorong yang sebesar 1,47 persen. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di tiga kota, yakni Depok, Banyuwangi, dan Surabaya yang sebesar 0,33 persen. Sedangkan deflasi tertinggi, terjadi di Ambon sebesar minus 1,45 persen dan terendah terjadi di Palembang minus 0,01 persen.
Dia menjabarkan, yang menyumbang inflasi Juli 2018, paling besar disumbang oleh kelompok pengeluaran bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 0,86 persen dengan andil sebesar 0,18 persen. Disusul oleh kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, olaharaga yang terjadi inflasi sebesar 0,83 persen dengan andil 0,07 persen.
"Untuk bahan makanan, ada beberapa komoditas yang dominan sumbang inflasi. Pertama, seperti yang diduga andil terbesar inflasi disumbang telur ayam ras dan daging ayam ras. Sebulan terakhir, andil inflasinya 0,08 persen dan kenaikan harga telur ini terjadi di 72 kota IHK, dan di Banjarmasin, bahkan 21 persen kenaikannya," ucap dia.
Sedangkan untuk daging ayam ras, andil inflasinya sebesar 0,07 persen. Kemudian, disusul beberapa komoditas bumbu-bumbuan dan sayuran seperti cabe rawti 0,03 persen, kacang panjang 0,02 persen, serta untuk bayam, tomat, jeruk yang sebesar 0,01 persen.
"Jadi, telur ayam dan daging ayam ras menjadi yang utama sumbang inflasi," tutur Suhariyanto. (asp)
Pengendalian Inflasi pada Momen Natal dan Tahun Baru
Peran Pemerintah dalam menjaga ketersediaan barang/jasa, menjamin distribusinya lancar, yang berefek pada stabilitas ekonomi.
