BI Tegaskan Peluang Kenaikan BI Rate Tak Tertutup
- REUTERS/Fatima El-Kareem
VIVA – Bank Indonesia menegaskan, peluang kenaikan suku bunga acuan BI-7 days reverse repo rate akan tetap terbuka lebar, meski saat ini telah naik sebesar 100 basis poin menjadi 5,25 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Grup Riset Makroprudensial Departemen Kebijakan Makro Prudensial BI, Retno Ponco Windarti, yang mengatakan bahwa kebijakan kenaikan tersebut akan tetap mengacu pada kondisi ketidakpastian perekonomian global yang terus terjadi saat ini.
"BI rate sekali lagi kami akan cermati kondisi, karena kita tahu misalnya ketidakpastian global misalnya tinggi, kami perkirakan (suku bunga) Fed pasti akan naik, kalau sesuai perkiraan kami,” ujar Retno dalam sebuah diskusi di Balai Kartini, Jakarta, Selasa 31 Juli 2018.
“Kalau masih ada peluang kenaikan, kami tidak akan tertutup bahwa mungkin naik. Justru, kami harapkan pemahaman yang lebih baik mengenai background kenapa harus dinaikkan," tuturnya.
Meski begitu, dia menegaskan, kenaikan tersebut tentunya akan terus diimbangi oleh Bank Indonesia dengan kebijakan-kebijakan relaksasi di sektor makroprudensial, agar akselerasi pertumbuhan ekonomi tidak terlalu terganggu.
"BI akan selalu berusaha bahwa setiap ada jamu pahit, akan ada jamu manis untuk perekonomian," ujar dia.
Peluang untuk kembali naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia memang masih terus memungkinkan untuk terjadi sebagaimana yang disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Hal itu, karena stance kebijakan BI yang disampaikannya akan mengarah lebih Hawkish atau bias ketat dengan ditunjukkan oleh penekanannya terhadap kebijakan BI yang pre-emptive, front loading, dan ahead of the curve.