Belajar dari Rusia, BI Tegaskan GPN untuk Jaga Kedaulatan RI

Logo Gerbang Pembayaran Nasional atau GPN.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Bank Indonesia membeberkan alasan mengapa akhirnya sistem Gerbang Pembayaran Nasional atau GPN diluncurkan sebagai sistem transaksi non-tunai di Indonesia. Salah satunya adalah demi kedaulatan dan keamanan transaksi bagi masyarakat Indonesia.

OJK Gandeng Penegak Hukum Kejar Mantan Bos Investree di Luar Negeri

Deputi Direktur Departemen Elektronifikasi dan GPN Bank Indonesia, Aloysius Donanto mengatakan, kedaulatan dan keamanan sistem transaksi domestik itu perlu dilakukan, sebab selama ini transaksi non-tunai di Indonesia masih diproses di luar negeri oleh prinsipal debit internasional seperi Visa, Mastercard, Unionpay, hingga JCB.

"Tentu di sini kita lihat karena data transaksi (dengan adanya GPN) diproses di Indonesia, maka bisa menghasilkan governance atau conduct dari penyelenggara layanan data transaksi keuangan ada di Indonesia," ujar dia di Gedung BI, Jakarta, Senin 30 Juli 2018.

Bank Indonesia Resmi Luncurkan Central Counterparty, Begini Perannya Perkuat Industri Keuangan

Dia menjelaskan, keinginan BI untuk mempertegas sistem keamanan dan kedaulatan transaksi non tunai karena belajar dari sejarah bagaimana Mastercard ataupun Visa dapat sewaktu-waktu menutup jaringan transaksi perbankan, sebagaimana yang terjadi di perbankan Rusia saat konflik Ukraina terjadi pada 2014.

"Satu contoh adalah pada saat Ukraina di kooptasi rusia. Visa dan Mastercard diminta untuk menghentikan layanan di Rusia. Maka masyarakat Rusia tidak dapat bertransaksi. Itukan hubungannya enggak ada, bisnis dan politik, tapi karena tercampur jadi kita tidak mau seperti itu," ujar dia.

BRI Borong 11 Penghargaan Finance Asia, Sunarso Dinobatkan Jadi The Best CEO

Tukar Kartu

Karena itu, Aloy mengharapkan, agar masyarakat mau berbondong-bondong untuk menukarkan kartu debitnya menjadi kartu yang berlogo GPN, sebab kedaulatan transaksinya terjamin dan proses di Indonesia. Kualitas sistem jaringannya juga setara dengan Mastercard dan Visa.

"Jadi dari sisi kemampuan dibanding yang eksisting, ini beda GPN dengan Visa Mastercard, mereka selalu berdiri sendiri-sendiri, mereka melayani membernya sendiri-sendiri. GPN kerja sama yang empat itu, juga melayani membernya dan member teman-temannya, jadi dari level service lebih tinggi. Itu justru kelebihan GPN dibandingkan eksisting," paparnya.

Sebagai informasi, pada 30 Juli 2018 hingga 3 Agustus 2018, Bank Indonesia akan menggelar sosialisasi GPN kepada masyarakat di 17 titik seluruh Indonesia dengan sebutan pekan GPN.

Acara tersebut merupakan tindak lanjut dari acara peluncuran bersama kartu berlogo GPN di Jakarta pada 3 Mei 2018 dengan mendorong masyarakat agar menukarkan kartu debit GPN secara resmi di bank-bank. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya