Dana Asing Masuk RI Saat Asian Games Bisa Tembus Rp3 Triliun
- VIVA/Isra Berlian
VIVA – Menteri Pariwisata, Arief Yahya menjelaskan, dampak langsung dari Asian Games terhadap perekonomian Indonesia, mampu membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sebab, kata dia, dengan pengeluaran wisatawan asing selama pergelaran Asian Games, termasuk pengeluaran dari atlet dan panitia atau official, maka dolar yang akan masuk ke Indonesia semakin banyak dan mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 0,4 persen untuk di Jakarta saja.
"Impact (Asian Games) kepada PDB (pertumbuhan domestik bruto) dan diyakini juga impact terhadap nilai tukar. Kalau dolarnya lebih banyak ke Indonesia, ekonomi bergerak di semua sektor, infrastruktur sampai ke pariwisata," ucap Arief, ditemui di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin 30 Juli 2018.
Ia mengungkapkan, dengan perkiraan pertambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,4 persen, maka sepanjang tahun dengan adanya Asian Games, angka pertumbuhan ekonomi, khususnya Jakarta dapat mencapai 6,4 persen.
Hal itu, lanjut dia, ditopang dari pemasukan yang berasal dari belanja atlet, official, dan penonton mancanegara sekitar US$230 juta atau Rp3 triliun selama event Asian Games 2018. Di mana, jumlah wisatawan mancanegara tersebut berasal dari 170 ribu orang peserta dan penonton.
"Target Wisman sebanyak 170 ribu orang terdiri dari atlet 10 ribu, official 5.000, media 5.000, penonton 150 ribu," ungkap dia.
Selain itu, diperkirakannya pendukung delegasi Asian Games terbanyak berasal dari Malaysia dengan sebesar 45.148, Singapura 30.813, dan China 26.605, yang kesemuanya belum termasuk jumlah atlet dan official.
Dari perhitungan Kemenpar, dikatakannya devisa dari penonton disumbang dari 150 ribu orang dengan belanja selama 18 hari sebesar US$1.200, sehingga devisa yang diharapkan mencapai US$180 juta.
Lalu, pengeluaran official yang sebesar 20 ribu orang dengan pengeluaran selama 18 hari US$2.500, sehingga total belanja diperkirakan US$50 juta. Dengan demikian, kata, dia total yang diharapkan dari wisatawan mancanegara mencapai US$230 juta atau kurang lebih Rp3 triliun.
"Pengeluaran tersebut berasal biaya hotel, wisma atlet, transportasi, makan minum, souvenir dan lainnya," jelasnya. (asp)