KPPU Telisik Dugaan Kenaikan Harga Telur karena Kartel
- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tengah menyelidiki dugaan kenaikan harga telur ayam karena adanya kartel. Yang menyebabkan harga telur ayam di pasar tradisional di Medan mencapai Rp1.800 per butir.
Untuk memulai penyelidikan, kantor Perwakilan Daerah (KPD) KPPU Medan mengumpulkan seluruh perusahaan yang memproduksi pangan ternak dan telur ayam di Sumatera Utara di kantor KPD KPPU Medan, Sumatera Utara, Jumat 27 Juli 2018.
Kepala KPD KPPU Medan, Ramli Simanjuntak menyebutkan seluruh produsen pangan ternak dan produsen telur untuk memberikan informasi untuk mencari indikasi kartel tersebut. Apa itu, di tingkat produsen, agen atau pedagang.
"Jadi hari ini saya melakukan diskusi, di sini saya mengundang perusahaan pangan ternak di Sumatera Utara. Kenapa dari penelitian kami dari bulan Juli ada kenaikan harga, usai Lebaran. Hal ini naik karena kenaikan dolar," ucap Ramli kepada wartawan di Medan, usai melakukan pertemuan tersebut.
Berdasarkan keterangan perusahaan telur itu, memang ada kenaikan harga pangan ternak. Namun, kenaikannya tidak signifikan, hanya sebesar Rp100 dan Rp200 per kilogram pangan ternak ayam. Adapun seluruh industri pangan ternak di Sumut, 80 persennya adalah usaha mandiri dan 20 persen mitra.
"Nah, kenaikan harga telur tidak serta merta disebabkan harga dolar naik. Manajemen stok, dengan satu atau dua bulan sekali impor," tutur Ramli.
Ramli menegaskan, dari hasil pertemuan itu dapat disimpulkan bahwa kecil kemungkinan penyebab kenaikan harga telur karena harga dolar terus merangkak naik. "Indikasinya kami lakukan penelitian. Apa ada perilaku pelaku peternak, agen-agen atau pedagang ini kami sedang dalami," katanya.
Ia mengimbau semua pelaku usaha telur tidak main-main dengan harga. Bila ditemukan ada indikasi kartel akan dilakukan tindakan tegas. Karena, telur menjadi kebutuhan utama dan diperlukan masyarakat.
"Saling berkoordinasi untuk kenaikan harga bagi pasar. Ini kepentingan warga dan kebutuhan masyarakat. Dengan mengembalikan kestabilan harga," imbaunya.
Dia juga meminta pemerintah harus melakukan langkah untuk menstabilkan harga telur, termasuk harga daging ayam saat ini. Kalau tidak, harga kedua komoditas ini akan terus meningkat di kemudian hari.
"Untuk pemerintah kami rekomendasi untuk melakukan operasi pasar guna kestabilan harga telur ini dan segera dilakukan walaupun terlambat," katanya.