Pertamina Vs Chevron 'Rebutan' Blok Rokan, Luhut: Kan Bisa Kerja Sama
- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA – PT Pertamina dengan PT Chevron Pacific Indonesia saat ini tengah berkompetisi untuk menjadi pengelola Blok Rokan di Riau. Kedua perusahaan tersebut sama-sama mengajukan proposal ke Kementerian ESDM untuk bisa mengelola blok tersebut setelah kontraknya habis di tahun 2021.
Saat ini, Blok Rokan diketahui masih dikelola oleh Chevron. Blok migas terbesar di Sumatera itu dijanjikan ditingkatkan cadangannya menjadi 1,2 miliar barel melalui teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).
Bahkan, Chevron pun menyatakan komitmen investasinya setelah 2021 yang akan disiapkan sebesar US$88 miliar dolar atau setara dengan Rp1.276 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS) untuk waktu 2x10 tahun. Dana itu digunakan US$33 miliar di 10 tahun pertama dan US$55 miliar di 10 tahun kedua.
"Biar saja berproses. Pertamina dengan dia (Chevron) kan bisa saja kerja sama," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, Kamis, 26 Juli 2018.
Siang ini, Managing Director Chevron, Chuck Taylor kembali menyambangi kantor Luhut setelah sebelumnya pada Selasa, juga telah bertemu Luhut. Sementara itu, perwakilan PT Pertamina juga hari ini tampak ke kantor Luhut, namun ditegaskan tidak membahas terkait Blok Rokan.
Adapun untuk komitmen investasi PT Pertamina di Blok Rokan sendiri, Luhut juga mengaku belum tahu.
"(Invetasi) Pertamina saya enggak tahu," ujarnya.
Sebagai informasi, PT Pertamina telah mengajukan proposal untuk bisa mengelola blok migas terbesar di Sumatera itu pada kemarin, 25 Juli 2018.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar pun menyebutkan PT Pertamina telah menyerahkan proposal final tersebut lengkap dengan komitmen kerja pasti dan bonus tanda tangan. Namun nilainya masih dirahasiakan.