Medan Bakal Punya LRT, Investasinya Sekitar Rp12,3 Triliun

Light Rail Transit (LRT) di Palembang.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Feny Selly

VIVA – Pemerintah berencana membangun infrastruktur Light Rail Transit (LRT) di Medan, Sumatera Utara. Proyek dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) ini, investasinya diperkirakan sebesar Rp12,339 triliun. 

Hutama Karya Mohon Uang Muka Proyek Dikembalikan Jadi 20 Persen

Kepala Bappeda Kota Medan Wiriya Alrahman mengatakan, perhitungan nilai investasi tersebut masih bisa berubah tergantung dari hasil penawaran investor. 

"Belum bisa ditentukan sekarang (pastinya). Ancar-ancar saat ini Rp12,339 T total," ujar Wiriya ditemui usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis 26 Juli 2018. 

Utang Pemerintah ke Wijaya Karya Capai Rp59 Miliar

Ia melanjutkan, lelang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang nantinya masih dibuka kemungkinan untuk dikerja samakan dengan tim Pemerintah Pusat. Nilai tersebut berdasarkan perkiraan invetasi di 2017 dan asumsi kurs dolar Amerika Serikat saat itu.

"Itu pun harapan pak Luhut (Menko Kemaritiman) supaya porsi pemakaian bahan dalam negeri bisa diperbesar sehingga bisa saja angkanya diturunkan. Karena, kan porsinya masih 72 persen masih konten dari luar. Diharapkan konten dalam negeri jauh lebih besar, kalau  bisa sampai 40 persen-60 persen (komponen dalam negeri)," katanya. 

Akibat Corona, Menteri Basuki Tunda Kontrak Infrastruktur Rp7 Triliun

Ia melanjutkan, untuk calon investor swasta sendiri masih akan dicari melalui proses lelang. Proses transaksi lelang tersebut diharapkan dapat dilakukan pada Agustus atau September 2018 dan pembangunan dapat dilakukan di 2020. 

Rencananya, pembangunan ini akan dilakukan dengan memanfaatkan jalur yang sudah ada. Sehingga diupayakan tidak dilakukan pembebasan lahan baru. 

"Diupayakan tidak ada pembebasan lahan jadi untuk LRT panjangnya 17,3 kilometer, selain juga kita akan bangun BRT (Bus Rapid Transit) 18,3 km" ujarnya. 

Lebih lanjut, dia mengatakan, sarana kereta kemungkinan akan diproduksi dalam negeri melalui PT INKA. Jika melalui KPBU, investasinya juga bisa dilakukan melalui pinjaman swasta.

"KPBU berarti (ada) pinjaman swasta," tambahnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya