Masuk 5 Orang Terkaya RI, Jokowi Todong CT Nyumbang Menara MUI

Chairul Tanjung
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama pembangunan Menara Majelis Ulama Indonesia di Bambu Apus, Jakarta Timur, Kamis 26 Juli 2018. Acara itu juga sekalian tasyakuran milad ke-43 MUI. 

Sebut Pidato Prabowo Pro Rakyat, Chairul Tanjung Ungkap Kunci Utama Capai Target Ekonomi Tumbuh 8 %

Pembangunan Menara MUI ini dibiayai dari investor, dan akan dibayar dengan dicicil. Setidaknya, sudah ada lima konglomerat, yang siap memberikan wakaf ke MUI untuk pembayaran itu. Dalam acara itu, kebetulan hadir pengusaha dan Bos Trans Corp Chairul Tanjung (CT). Jokowi pun langsung menodongnya untuk memberi sumbangan. 

"Karena tadi yang naik panggung baru 5, Pak CT belum naik ke panggung. Beliau ini kan baru saja saya baca tadi pagi masuk dalam lima besar orang terkaya di Indonesia. Jadi tolong Pak Kiyai nanti dilaporkan Pak CT nyumbangnya berapa," jelas Jokowi, dalam sambutannya. 

3 Pria Beruntung Jadi Menantu Konglomerat, Ada yang Dikasih Jabatan

Pernyataan Jokowi itu, spontan membuat tawa peserta yang hadir. "Wakafnya berapa, dana wakafnya harus jelas," lanjut Jokowi. 

Jokowi juga menjanjikan, akan meminta pengusaha yang lain untuk ikut berpartisipasi memberi sumbangan untuk Menara MUI. 

10 Orang Terkaya di Indonesia, Ada Dewi Kam Satu-satunya Wanita

"Belum yang lain-lain nanti akan saya tegor satu per satu," ujarnya.

Sementara dia sendiri mengaku, tetap akan menyumbang walau tidak banyak. Termasuk mendorong pembangunan gedung ini, agar selesai sesuai target yakni 2020.

"Meskipun saya bukan orang kaya tapi nanti sedikit dikit memberi semangat saja, tidak banyak tapi memberi semangat agar menara MUI benar benar bisa diselesaikan dan MUI memiliki sendiri kantor besar di lokasi ini," jelasnya. 

Sebagai informasi, sumber daya pembangunan Menara MUI dioptimalkan dari kekuatan ekonomi umat, yang dikelola oleh Lembaga Wakaf MUI. Menara ini juga akan menjadi Kantor MUI, agar tidak lagi meminjam dari Kementerian Agama. 

"Ayo kita sama sama mandiri. MUI melakukan gerakan awal untuk menunjukkan kita mandiri. Azam (tekad) mandiri sudah kita mulai," jelas Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat yang juga Ketua Panitia Tasyakuran Milad MUI ke-43, Lukmanul Hakim.  

MUI membeli Menara ini, dengan dana berasal dari wakaf, infaq dan sadakah, dan skema reksa dana syariah. Ditargetkan rampung pada 2020, sehingga Musyawarah Nasional MUI nantinya bisa digelar di tempat ini. 

Gedung terdiri dari 20 lantai. Tiga lantai paling bawah tersambung dengan dua tower sebelah Menara MUI yakni Safa Tower dan Marwa Tower. Juga ada area bisnis produk halal, kuliner halal, bisnis syariah dan fesyen Islami. 

Perkantoran akan dipakai sebanyak 4-5 lantai. Sementara 12 lantai sisanya akan disewakan untuk perkantoran.Bangunan Menara MUI seluas 15 ribu meter persegi dengan anggaran Rp600 miliar. 

Dengan luas tanah mencapai 18 hektare. Ditargetkan lunas dibeli MUI dalam lima tahun. Per tahunnya MUI perlu mengumpulkan dana Rp120 miliar, atau Rp10 miliar per bulan. 

"Sampai sehari sebelum peletakan batu pertama, alhamdulillah sudah ada komitmen sumbangan dari lima pihak masing-masing Rp1 miliar,".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya