KEK Sorong Terkendala, Luhut Cari Tahu Masalah

Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Yasir

VIVA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong. Rapat tersebut membahas sejumlah kendala pembangunan KEK Sorong padahal KEK ini diharapkan dapat memacu ekonomi di Indonesia Timur. 

ASDP Tingkatkan Konektivitas di Wilayah 3T Lewat Optimalisasi Layanan Kapal Perintis

Wakil Bupati Sorong Suka Harjono mengatakan, beberapa kendala yang menghambat pembangunan tersebut. Oleh karena itu menurut Luhut pemerintah akan kembali fokus untuk merevitalisasi KEK. 

"KEK tadi itu udah 6 tahun enggak jalan. Kita revitalisasi lagi jadi kayaknya harus terpadu," ujar Luhut di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. 

Pemain Timnas Indonesia Ricky Kambuaya Dapat Beasiswa Penuh S2 Magister Ilmu Manajemen

Ia menguraikan beberapa masalah itu di antaranya adalah terkait pengembangan pelabuhan Arar yang menjadi akses masuk ke KEK Sorong. Pelabuhan tersebut menurutnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena berada di perbatasan wilayah Kota Sorong dan Kabupaten Sorong. 

Ke depan Luhut pun meminta kepada PT Pelindo IV agar fungsinya dipisah di mana di wilayah Kota Sorong difokuskan kapada angkutan penumpang sedangkan di kabupaten difokuskan untuk terminal peti kemas. 

Satu OPM Tertembak di Sorong Papua, TNI Berhasil Kuasai Markas dan Amankan Senjata

"Kemudian masalah lain ternyata ada 200 Meter dari pelabuhan ada karang mau diapain, sekarang lagi dibikin studinya apakah mau diledakkan atau gimana," ujarnya. 

Masalah selanjutnya kata Luhut adalah terkait industri yang akan masuk yang mana di sana akan dibangun smelter nikel. Namun di satu sisi juga ada masalah kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan smelter nikel tersebut. 

"Listrik dia bisa dapat gas dari sumber gas itu. Nah sumber gasnya sekarang sudah ada 17 Megawatt. Tapi kalau nanti ini bikin nikel itu kan butuh listrik besar. Apakah gasnya cukup untuk dapat beberapa ratus Megawatt," katanya menambahkan. 

Lalu yang keempat lanjutnya adalah terkait dengan air. "Sekarang ini kan bisa diambil air 30 Kilometer dari situ tapi sudah mulai diambil. Jadi mesti enggak ada masalah terus kemudian yang lain industri-industri lain yang mau masuk ke situ," katanya. 

Target Agustus 2019 

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Sorong Suka Harjono mengatakan, pihaknya menargetkan KEK Sorong ini dapat diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Agustus 2019. Saat ini pihaknya tengah menyelesaikan pembebasan lahan. 

"Mudah-mudahan di awal bulan Agustus tahun depan. Pak Presiden langsung diharapkan langsung meresmikan," kata Suka Harjono. 

Adapun luas lahan KEK Sorong itu direncanakan mencapai 523,7 Hektare. Saat ini sudah dibebaskan seluas 298 Hektare sedangkan 225 Hektare lainnya merupakan milik ulayat.   

"Saya pikir tergantung juga dari dukungan pemerintah pusat karena itu juga berkenaan dengan anggaran. Sementara yang kemarin-kemarin dari APBD," ujarnya. 

Amoye Madai, Mahasiswa Papua yang ingin jadi guru

Pemuda Asal Papua Ingin Jadi Guru Demi Selamatkan Kampungnya yang Sudah Tidak Ada Guru

Seorang mahasiswa bernama Amoye mengungkapkan alasan berkuliah karena ia ingin menjadi seorang guru, sebab di kampung halamannya sudah tidak ada lagi guru yang mengajar.

img_title
VIVA.co.id
5 September 2024