Ingin Hemat US$21 Juta, Jokomi Minta Komitmen Mandatory Biodiesel
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia dapat menghemat hingga US$21 juta per hari melalui diterapkannya kebijakan 'mandatory biodiesel' atau penggunaan biodiesel berbasis nabati pada bahan bakar minyak (BBM) yang bersifat mengikat.
Mantan Gubernur DKI ini menyampaikan bahwa pemberlakuan kebijakan yang juga merupakan bentuk dari kesepakatan Paris tentang perubahan iklim itu memberi efek signifikan berupa pengurangan ketergantungan impor minyak Indonesia.
"Saya mendapatkan informasi bahwa setiap hari, kalau ini bisa kita lakukan, kita akan hemat kurang lebih US$21 juta per hari," ujar Jokowi, membuka rapat terbatas di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018.
Jokowi menekankan, fokus pemerintah terhadap upaya penerapan kebijakan secara penuh harus dilakukan dalam rangka mengurangi pula ketergantungan terhadap sumber energi fosil yang merupakan jenis sumber energi yang tidak terbarukan.
Jokowi menilai, implementasi di lapangan dalam rangka secara perlahan beralih ke penggunaan sumber energi baru dan terbarukan hingga saat ini masih saja belum optimal.
"Hal ini ingin saya tekankan terus dan prosesnya akan saya lihat terus karena pertama, hal ini menyangkut perbaikan neraca perdagangan kita yang penting sekali karena kita juga ingin mengurangi impor minyak," ujar Jokowi.
Jokowi menuntut komitmen total dari setiap kementerian, lembaga, hingga BUMN terkait untuk mendukung kebijakan ini. Di sisi lain, ia juga meminta pihak-pihak itu untuk memastikan biodiesel tetap memiliki kualitas yang setara dengan jenis BBM yang sudah beredar di masyarakat sehingga membuat para konsumen tidak segan beralih menggunakannya.
"Tidak kalah pentingnya adalah memastikan keamanan dan keandalan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif," ujar Jokowi.