Serikat Pekerja Pertamina Kepung Kantor Menteri Rini
- VIVA / Fikri Halim
VIVA – Serikat Pekerja PT Pertamina menggelar unjuk rasa di depan Kementerian BUMN pagi ini, Jumat 20 Juli 2018. Mereka menolak penjualan aset PT Pertamina dan menolak akuisisi PT Pertagas oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
Pantauan VIVA, mereka berkumpul di depan pagar Kementerian BUMN melakukan orasi dengan suara lantang mendesak Menteri BUMN Rini Soemarno segera membatalkan sejumlah langkah penjualan aset Pertamina. Puluhan petugas kepolisian pun tampak berjaga di depan mengamankan situasi unjuk rasa.
"Bu Rini kami menuntut CSPA (Conditional Sales and Purchase Agreement) itu segera dibatalkan, tolak akuisisi. Sinergi kami mau, tapi akuisisi kami tolak mati-matian," ujar seorang orator dengan pengeras suara dari atas mobil pikap.
Perusahaan Gas Negara sebelumnya memang mengumumkan integrasi PT Pertamina Gas (Pertagas) ke PGN. Integrasi itu dilakukan melalui proses pengambilalihan saham Pertagas yang dimiliki Pertamina, dengan total nilai sebesar Rp16,6 triliun atau setara dengan 51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam Pertagas.
Selain itu, massa pendemo menuntut surat penjualan aset kilang yang ditandatangani oleh Menteri BUMN Rini Soemarno segera dibatalkan. Dalam surat itu memang disebutkan adanya rencana penjualan aset kilang salah satunya Kilang Cilacap dan Balikpapan.
"Jangan kau hancurkan Pertamina, kami ada untuk Ibu Pertiwi bukan Ibu Rini atau Ibu Nyai. Ibu tidak ikut membesarkan Pertamina, para senior kami lah yang membesarkan Pertamina, jadi jangan menjual Pertamina," tegasnya.