Butuh Insentif yang 'Nendang' untuk Genjot Investasi di Tahun Politik

Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengakui, perlambatan investasi bisa terjadi karena perang dagang antara AS-China hingga tahun politik di Indonesia. 

Menteri Investasi Bahlil Resmikan Media Center Indonesia Maju, Ini Fungsinya

Dia mengatakan, jika dilihat siklus 20 tahun terakhir, setiap kali memasuki tahun pemilu akan ada perlambatan laju investasi baik dari domestik maupun internasional. 

"Jadi kami juga sedang mengantisipasi perlambatan yang secara alamiah, secara natural yang terjadi memasuki tahun politik," kata Thomas di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis 19 Juli 2018.

Bangun Kemitraan dengan UMKM, Unit Usaha BUMI Raih Penghargaan BKPM

Untuk itu dibutuhkan insentif yang benar-benar membuat investor tertarik menanam modalnya di tanah air. "Karena kalau hanya (insentif) monoton saja hanya biasa-biasa saja, itu enggak akan nendang di kondisi tahun politik," ujarnya menambahkan. 

Apalagi, kondisi itu ditambah dengan perang dagang internasional yang dilakukan AS-China. Fenomena itu akan berdampak besar kepada pasar uang dan nilai tukar mata uang negara berkembang. 

Dunia Berebut Investasi, Ekonom: KUHP Baru Bakal Ganggu Realisasi Penanaman Modal Asing

"Kurs mata uang negara-negara berkembang tidak terkecualikan rupiah. Jadi memang kami harus akui kalau gejolak kurs, yang sedang melanda hampir semua negara-negara berkembang itu sudah pasti akan punya dampak juga pada perlambatan laju investasi." (mus) 

Gedung Kementerian Investasi/BKPM.

Sosok Yuliot Tanjung yang Dilantik jadi Wakil Menteri Investasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melantik 3 wakil menteri sore ini, salah satunya Wakil Menteri Investasi/BKPM yuliot Tanjung, ia sebelumnya Deputi BKPM.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2024