Kualitas Aset Membaik, NPL BNI Turun Jadi 2,1 Persen
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI mencatatkan kinerja pertumbuhan kredit yang tinggi pada semester I 2018 yaitu sebesar 11,1 persen. Pertumbuhan kredit ini juga diimbang oleh perbaikan kualitas aset yang mana kredit macet atau non-performing loan (NPL) mengalami penurunan.
Direktur BNI, Tambok Setyawati menjelaskan, nilai aset BNI pada semester I 2018 mencapai Rp734,19 triliun atau tumbuh 16,2 persen di atas periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp631,74 triliun.
Sedangkan dari sisi kualitas aset, NPL Gross BNI tercatat membaik menjadi 2,1 persen pada akhir Juni 2018 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,8 persen.
"Perbaikan NPL tersebut dikarenakan pengelolaan kualitas aset yang terus membaik, salah satunya dengan cara melakukan ekspansi yang selektif dan prudent dengan manajemen risiko kredit yang terukur," ujar Tambok di Gedung BNI, Jakarta, Rabu 18 Juli 2018.
Oleh karena perbaikan kualitas kredit tersebut, lanjut dia, BNI mampu menjaga credit cost relatif stabil pada 1,7 persen. Sementara itu, coverage ratio juga mengalami perbaikan dari 147,2 persen pada Semester l 2017 menjadi 150,2 persen pada akhir semester I 2018.
"Penetapan pencadangan ini merupakan langkah preemptive dan konservatif BNI yang dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan kualitas aset di masa-masa mendatang," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan, sampai akhir tahun BNI akan berupaya menjaga NPL di kisaran 2 persen sampai 2,1 persen. Sementara untuk coverage ratio diproyeksi stabil di level 150 persen pada akhir 2018.
"Untuk itu kami menargetkan NPL dapat kami manage sampai akhir tahun. Kalau mau moderate ya kita jaga di 2,5 persen," ujar Eko.
Â