Ironis, Pengeluaran Orang Miskin Beli Rokok Lebih Gede dari Beras

Ilustrasi rokok.
Sumber :
  • REUTERS/Thomas White

VIVA – Ruddy Gobel, chief of Communications and Partnership, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyebutkan, masalah rokok sangat dekat dengan persoalan kemiskinan.

Kejar Target RI Bebas Kemiskinan Ekstrem pada 2026, Menko Cak Imin Minta Pemda Lakukan Ini

Hal ini disebabkan dominasi pengeluaran untuk rokok di kalangan masyarakat miskin sangat besar, yang merupakan pengeluaran terbesar kedua setelah beras atau mencapai 11 persen dari total pengeluaran rumah tangga miskin.

"Pengeluaran masyarakat miskin untuk rokok yang sedemikian besar, mengurangi kemampuan masyarakat miskin untuk pengeluaran makanan bergizi seperti telur, pengeluaran untuk pendidikan anak, dan juga pengeluaran untuk kesehatan," ujar Ruddy di Jakarta Pusat, Selasa, 17 Juli 2018.

Pemerintah Diharap Lindungi Industri Kretek Nasional Demi Jaga Ekonomi Pancasila

Menurut dia, situasi ini jika dibiarkan terus akan menyebabkan masyarakat miskin tetap akan berada dalam siklus kemiskinan dari generasi ke generasi.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah menaikkan harga rokok setinggi mungkin, sebagai salah satu langkah konkret mengurangi konsumsi rokok di kalangan masyarakat miskin. Upaya itu diharapkan dapat mengalihkan pengeluaran untuk konsumsi makanan bergizi, biaya pendidikan, dan kesehatan. Hal ini juga dapat berkontribusi pada upaya pengentasan kemiskinan.

Kampung Industri, Alternatif Solusi Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan

Di sisi lain, kata dia, jumlah perokok pemula diketahui meningkat dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 8,8 persen pada 2016. Padahal sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan penurunan prevalensi perokok anak usia di bawah 18 tahun sebesar satu persen setiap tahunnya.

"Ini menunjukkan rokok murah juga mendorong anak-anak yang mampu membeli rokok, sehingga menjadi perokok yang tidak dapat berhenti seterusnya," katanya.

Ia menambahkan, melihat fakta-fakta di atas, ditambah dukungan yang kuat dari masyarakat, Kementerian Keuangan, tidak perlu ragu untuk menaikkan harga rokok melalui kenaikan cukai sebagai instrumen pengendalian konsumsi.

Hashim Djojohadikusumo, Diskusi Ekonomi Bersama Kadin Indonesia

Hashim Sebut Danantara Jadi Solusi Tekan Kemiskinan di Indonesia: Gagasan Orangtua Kami 40 Tahun Lalu

Hashim Djojohadikusumo mengklaim Danantara menjadi solusi untuk menanggulangi dan mengatasi permasalahan kemiskinan yang digagas oleh orangtua mereka sejak 40 tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2025
img-logo
img-logo

Bantu kami untuk memperbaiki kualitas siaran TvOne dengan mengisi survey berikut