Menhub Geram Truk Overload Bikin Rugi Negara Puluhan Triliun
- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan asosiasi pengusaha harus patuh pada aturan yang berkaitan dengan Jembatan timbang. Truk-truk yang memiliki kelebihan dimensi dan muatan alias overload dinilai justru memberikan kerugian hingga puluhan triliun bagi negara.
Menurut Budi, sekitar satu bulan lalu pihaknya sudah menyelenggarakan acara penandatanganan deklarasi bersama terkait hal ini. Namun, ada dua asosiasi yakni asosiasi baja dan semen belum menandatangani komitmen tersebut.
"Truk yang over dimensi dan over loading ini suatu pemandangan yang memalukan, rasa keadilan negara diinjak-injak oleh beberapa orang saja yang melakukan ini dengan semena-mena," ujar Budi dalam Focus Group Discussion bertema 'Implementasi Otomatisasi Jembatan Timbang', di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa 17 Juli 2018.
Ditegaskannya, hal ini menimbulkan kerugian yang luar biasa bagi negara. Jalan nasional yang dilewati truk tersebut dikatakan rusak karena adanya kelebihan beban.
"Sakit mata kita, berani-beraninya itu truk nya panjang sekali, menjadi satu yang biasa. Informasi mengenai kekuatan ban itu melebihi ban yang terkuat di seluruh dunia, hanya di Indonesia," katanya.
Angin Lalu
Menurutnya, hal ini selalu disampaikan kepada pengusaha. Namun, tampaknya ini hanya seperti 'angin lalu' saja. Padahal menurutnya ini menyumbang kerugian negara hingga puluhan triliun.
"Yang penting ini owner-nya. Tolong kasih peringatan," katanya.
Menurut Menhub, dana kerugian itu menurutnya bisa dipakai untuk hal yang lain bukan hanya untuk memperbaiki jalan bagi truk yang kelebihan muatan.
"Bapak ibu tahu bagaimana Tol Jakarta-Karawang atau itu jalannya babak belur, itu sub base-nya itu hancur. Artinya truk yang kapasitasnya 20 ton menjadi lazim dengan kekuatan 40 ton. Bisa dibayangkan satu titik dibebankan dua kali lipat. Jadi ada suatu tekanan yang luar biasa," katanya. (ren)