Pemerintah Harus Siap Kenakan Pajak Robot
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Menteri Keungan, Sri Mulyani mengungkapkan, perkembangan teknologi saat ini juga harus direspons secara cermat dan jeli oleh otoritas pajak untuk terus berinovasi.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi itu, kata dia, bukan hal yang tidak mungkin bahwa pajak bisa dirancang untuk dikenakan terhadap robot-robot.
"Sepuluh hingga 20 tahun yang lalu, kita tidak terpikir bahwa perlunya untuk mendesain pajak bagi robot-robot yang sekarang dikembangkan yang akan dapat dengan mudah menggantikan tenaga kerja manusia," ucap Sri di Direktorat Jendral Pajak, Jakarta, Sabtu 14 Juli 2018.
Meski begitu, dia mengakui, upaya tersebut bukan hal yang mudah sebab untuk memajaki perkembangan teknologi sederhana saja seperti terhadap Facebook dan Google, di negara-negara maju saja masih ditemukan kesulitan.
"Dengan kemajuan teknologi yang sangat besar, pengumpulan penerimaan pajak juga akan semakin menantang. Kita melihat bagaimana, bahkan negara-negara maju mengalami kesulitan memaksa entitas teknologi informasi global seperti Google, Facebook untuk membayar pajak," ungkap dia.
Selain itu, lanjutnya, Indonesia sendiri masih kesulitan atau masih memperdebatkan untuk mencari cara terbaik demi memajaki e-commerce yang sebagian pelakunya adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau (UMKM).
"Bagaimana kita menyoalkan jasa pelayanan on demand service seperti GoJek, di mana mitranya merupakan sebagain besar masyarakat menengah ke bawah. Semua ini merupakan tantangan terbaru bagi Direktorat Jendral Pajak," paparnya.
Untuk itu, dia menegaskan, pegawai pajak maupun institusi pajak harus terus mengembangkan inovasi, meningkatkan kemampuan serta selalu lincah dan jeli dalam menyikapi perkambangan zaman teknologi ekonomi di dalam masyrakat.
"Bagaimana kita bisa menumbuhkan perpajakan secara berkeadilan dan tetap untuk mendukung ekonomi dan perbaikan sosial," kata Menkeu. (asp)