11 Bank Bantu Inalum Bayar Rp54 Triliun Saham Freeport

Wilayah pertambangan terbuka Freeport di Timika, Papua.
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Adimaja

VIVA – Setelah ditandatanganinya Head of Agreement antara PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dengan Freeport-McMoran Inc (FCX), maka proses divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) yang sebesar 51 Persen secara resmi sudah dapat dilakukan pemerintah Indonesia.

Jadi Tulang Punggung Hilirisasi, Simak Rincian Kinerja Keuangan Grup MIND ID di Kuartal III-2024

Untuk memperoleh 51 persen saham PTFI tersebur, Inalum akan mengeluarkan dana sebesar US$3,85 miliar atau setara Rp54 triliun untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PTFI dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper Investama yang memiliki 9,36 perseh saham di PTFI.

Terkait dana tersebut, Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin menjelasakan, US$3,85 miliar akan diperoleh dari dana internal serta dana dari 11 bank yang menyatakan siap membantu pendanaan.

Linde Umumkan Mulai Pasok Gas Indusri ke Smelter Freeport Indonesia

"Ada 11 bank yang siap membantu mendanai transaksi. (Untuk nama-nama banknya) belum bisa bicara," ucap Budi di Gedung Kementerian Keuangan, Kamis, 12 Juli 2018.

Dia mengatakan, dana internal perseroan sendiri saat ini secara tunai sebesar US$1,5 miliar. Dia juga mengungkapkan tidak akan menutup kemungkinan akan juga menggunakan ekuitas holding, namun tergantung kebutuhan perbankan.

Selamatkan Devisa Ratusan Triliun, Freeport dan Antam Teken MoU Jual-Beli Emas 30 Ton Per Tahun

"Tergantung kebutuhan banknya. Tapi, yang disampaikan Bu Menteri tadi total transaksinya US$3,85 miliar," ujarnya.

Adapun pembayaran pembagian yang akan dilakukan, dijelaskannya US$3,5 miliar akan dibayarkan kepada Rio Tinto, sedangkan ke Freeport-McMoran Inc sebesar US$350 juta.

"Ini deal-nya free way, jadi ada Freeport, ada Rio Tinto, dan ada kita," paparnya.

Terkait target transaksi pembayaran divestasi 51 persen saham yang akan dilakukan, ia mengaku, dalam dua bulan sejak penandatangan ini dilakukan sudah dapat diselesaikan.

"Kami harapkan dalam dua bulan bisa selesai. Seluruh dokumentasi sekarang supaya transaction closing-nya jadi semua," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya