BPJT Kesulitan Ajak Swasta Bangun Tol Trans Sumatera
- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
VIVA – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR mengakui kesulitan menggandeng badan usaha swasta untuk membangun jalan tol Trans Sumatera. Keuntungan yang masih rendah dinilai menjadi salah satu penyebabnya.
Menurut Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna, sebetulnya biaya konstruksi dari jalan tol Trans Sumatera dengan tol Jawa sama. Masalahnya adalah tingkat permintaan (demand) masyarakat akan jalan tol di Pulau Sumatera masih rendah.
"Karena kalau kita mau mengajak swasta, dia kan maunya uang saya masuk sekian, ada profit kembali, tidak bisa tidak. Itu rule-nya," kata Herry dalam suatu acara di Jakarta Selatan, Rabu 11 Juli 2018.
Menurut Herry seandainya harus mengajak swasta, Pemerintah pun harus memilah-milah wilayah mana yang menarik bagi investor.
"Nah, dengan volume yang masih rendah, kita mengajaknya sulit. Seandainya mau mengajak swasta pun, swasta harus di-structure dulu, ini misalnya bagian yang cocok untuk mereka," tuturnya.
Meski begitu, Herry mengaku terus berupaya bagaimana menggandeng pihak swasta agar ikut berkontribusi membangun jalan tol Trans Sumatera.
"Mitra swasta bisa. Itu tadi yang lagi kita godok, bagaimana percepatan itu mengundang swasta. Cuma itu tadi, bagaimana mekanismenya," ujar dia. (ren)