Rupiah Tambah Loyo, Gubernur BI Tegaskan Tak Perlu Panik

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, hari ini kembali mengalami pelemahan. Rupiah merosot diperdagangkan antarbank pada level rata-rata Rp14.418 per dolar Amerika Serikat.

Rupiah Menguat, Kesepakatan Genjatan Senjata Israel-Hisbullah Jadi Sorotan

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memastikan, Bank Indonesia akan terus berada di pasar untuk terus melakukan langkah-langkah stabilitas nilai tukar rupiah. Baik melalui intervensi di pasar valas maupun pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.

"Sehingga, tidak perlu menimbulkan kepanikan, hari ini dan beberapa waktu lalu," ujar Perry di Gedung Bank Indonesia, Selasa 3 Juli 2018. 

Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp 15.932 per dolar AS

Dia menjelaskan, dengan pembelian SBN di pasar sekunder melalui lelang, diharapkan investasi asing masuk. 

"Karena dari SBN, kami harapkan juga investasi asing masuk juga ke SBN dan itu juga menambah supply dari dolar, sehingga ikut juga menstabilkan nilai tukar rupiah," ungkapnya.

Rupiah Melemah Dipicu Kekhawatiran Perang di Ukraina dan Timur Tengah

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI hari ini, rupiah melemah dibandingkan perdagangan kemarin, yang tercatat di level Rp14.331 per dolar AS.

Lebih lanjut, Perry menjelaskan, pelemahan mata uang yang terjadi saat ini adalah fenomena global. Namun, ditegaskan masih pada level yang bisa dikelola. 

"Kami harus mengukur segala sesuatu itu relatif, kalau negara lain juga melemah, enggak mungkin kita menguat sendiri," tambahnya. (asp)

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Rupiah Menguat Dipicu Besarnya Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Jumat, 29 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024