Rini Targetkan BUMN Fund Kelola US$10 Miliar pada 2022
- VIVA/Daru Waskita
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, mengkritik roadmap BUMN Fund, PT Bandha Investasi Indonesia, yang menargetkan kelolaan dana terlalu kecil. Pada 2022, PT Bandha Investasi Indonesia hanya menargetkan aset dana kelolaan sebesar Rp13 triliun.
Rini pun menegaskan angka tersebut bahkan tidak mencapai US$1 miliar. Setidaknya, BUMN Fund bisa menargetkan hingga 10 kali lipat.
"(Rp13 triliun) itu 1 miliar dolar saja itu enggak sampai. 2022 itu saya sudah hampir 65 (tahun umurnya), mosok cuman 1 billion kita, maunya saya itu 10 billion dolar, tahu enggak," kata Rini di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 28 Juni 2018.
Dia menegaskan, program infrastruktur yang dikelola oleh Indonesia bahkan mencapai Rp5.500 triliun. Oleh karena itu, Ia mengajak seluruh BUMN yang tergabung di BUMN Fund untuk bisa berpikir lebih besar.
"Think big, you are big, kalian itu besar, Indonesia itu besar, boleh dikatakan program infrastruktur kita itu Rp5.500 triliun. We are big country, think big," katanya.
Dia menegaskan, total aset 143 perusahaan BUMN yang ada di Indonesia saat ini telah mencapai Rp7.200 triliun. Suatu hari, dia yakin, BUMN Indonesia bisa mengalahkan holding BUMN negara tetangga, seperti Temasek dan Khazanah.
"Kalau kita mikir kecil, kita kecil terus, saya enggak terima. BUMN (asetnya) ada Rp7.200 triliun, 143 perusahaan. We are big. Khazanah Temasek, nothing one day," katanya.
Sebagai informasi, per hari ini, BUMN Fund telah resmi terbentuk melalui delapan perusahaan BUMN yang membentuk perusahaan patungan bernama PT Bandha Investasi Indonesia.
Delapan BUMN itu yaitu, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dan PT Danareksa melalui anak usahanya, kemudian PT Asuransi Jasindo, PT ASABRI, PT Jasa Raharja, PT Taspen, PT Askrindo, dan PT Jamkrindo.
Rini juga menegaskan, modal awal BUMN Fund harus ditetapkan lebih besar. "Mosok mulainya Rp30-40 miliar, keterlaluan lah kalian itu. mulainya mosok segitu, malu saya, malu ah. Rp100 miliar lah minimal sekarang," katanya.
Adapun terkait struktur organisasi manajemen PT Bandha Investasi Indonesia itu masih akan ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham yang akan digelar dalam satu atau dua bulan ke depan.
"Setelah terbentuk BUMN Fund, tolong manajemennya betul-betul yang terbaik, kita mawas diri. Kalau ada yang kita kurang mampu, enggak apa-apa ambil dari luar. Kalau ada hal-hal yang kita tidak mampu. Mari kita cari profesional yang sudah mampu, mari cari orang yang capable," katanya.