Soal Tuduhan Prabowo, Ngabalin: LRT US$8 Juta Pakai Bambu
- Viva.co.id
VIVA – Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin membantah klaim Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut biaya pembangunan LRT, seharusnya tak lebih dari US$8 juta per kilometer.
Politikus Partai Golkar ini menyampaikan bahwa nilai yang diungkap Prabowo terlalu kecil, serta tak jelas pula sumber datanya.
"Kalau beliau menyebutkan berapa dolar itu (untuk bangun LRT), itu bangun pakai apa? Kalau 8 juta dolar (per kilometer), itu sama dengan bangun pakai bambu itu, bambu dari Papua," ujar Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 26 Juni 2018.
Menurut Ngabalin, dengan pembiayaan yang saat ini berlaku, pemerintah justru mampu menghemat hingga Rp13 triliun untuk pembangunan moda transportasi itu di Palembang.
Ngabalin menengarai Prabowo memperoleh data yang salah, yang lantas membuat pidato yang ia sampaikan menjadi salah juga.
"Mudah-mudahan teman-teman (wartawan) yang memberikan informasi (biaya pembangunan LRT yang benar) kepada Pak Prabowo. Itu adalah data-data yang validitasnya bisa dipertanggungjawabkan," ujar Ngabalin.
Lebih lanjut, Ngabalin menantang Prabowo untuk membandingkan data yang ia pegang dengan data nyata biaya pembangunan LRT di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Ngabalin berharap, kegaduhan yang timbul akibat klaim Prabowo bisa mereda.
"Supaya, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar, jangan asal cerita, asal ngomong begitu, nanti rusak ini," ujar Ngabalin.
Diketahui, Prabowo menuduh biaya pembangunan LRT Palembang digelembungkan dalam pidato di acara silaturahmi kader Gerindra di Hotel Grand Rajawali, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis lalu, 21 Juni 2018.
Biaya pembangunan LRT Palembang adalah Rp12 triliun untuk 24 kilometer, atau US$40 juta dolar per kilometer. Padahal, menurut Prabowo, biaya pembangunan LRT termahal di dunia tak lebih dari US$8 juta per kilometer.