Strategi VIVA Terus Jadi Grup Media Terdepan di Indonesia

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT.Intermedia Capital Tbk
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – VIVA grup terus mematenkan diri sebagai grup media dengan pertumbuhan pangsa pemirsa nomor satu di Indonesia. 

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

Terkait hal tersebut, Presiden Direktur VIVA, Anindya Novyan Bakrie membeberkan strategi yang ditempuh perseroan untuk terus menjadi media grup terdepan dan terus mengalami pertumbuhan pendapatan.

Dia mengatakan, setidaknya ada tiga strategi yang terus dipertahankan perseroan. Pertama, adalah dengan memfokuskan anak perusahannya, seperti ANTV maupun tvOne untuk fokus pada segmen tertentu. 

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

Di mana, ANTV fokus untuk menjaring segmen wanita yang cenderung menyukai konten hiburan. Dan, tvOne fokus untuk segmen pria, yang cenderung menyukai konten berita dan olah raga.

"Saya mengatakan bahwa ANTV berenang di kolam besar, tvOne berenang di kolam kecil. Tapi dua-duanya harus jadi pemimpin di setiap kolamnya. Kolam kecil bukan berarti kecil, tetapi karena news segmennya kecil, pengaruhnya kuat," ucap Anin, sapaan akrabnya, saat ditemui di Hotel JS Luwangsa, Jakarta, Selasa 26 Juni 2018.

Turun 7,8 Persen, Adaro Energy Cetak Laba US$1,17 Miliar Kuartal III-2024

Strategi kedua, lanjutnya, adalah dengan memastikan pendekatan kedua media tersebut untuk dapat menyentuh masyarakat tidak hanya dari sisi tayangannya saja yang baik. Namun, juga dari sisi talent yang ada di dalamnya maupun konten yang disajikan.

"Jadi, tidak hanya memastikan tayangan baik, tetapi talent-nya juga baik, bahkan sampai talent internasional juga. Di mana, saat off air maupun on air masyarakat merasakan adanya koneksi, dan pengiklan pun senang, karena kita menyentuh masyarakat," ungkapnya.

Startegi ketiga, lanjut dia, adalah adanya kedisiplinan membaca data dari berbagai sumber terkait program yang diluncurkan. Melalui analisis yang mendalam dan kedisiplinan terhadap data-data yang ada, maka program-program yang disajikan memberikan konten yang berkualitas.

"Kami adakan FDG (Focus Group Discussion). Ini diadakan setiap program, kalau tidak ada displin, apa yang kata orang sukses kita beli, tetapi kita adakan studi dahulu," papar Anin.

Atas dasar keberhasilan strategi perseroan tersebut, untuk terus menjadikan VIVA sebagai media terdepan dan pertumbuhan pendapatannya yang terus meningkat. Dia mengaku telah mempersiapkan capital expenditure atau belanja modal pada 2018 sebesar sebesar Rp100 miliar.

"Jadi, untuk capex tahun ini mostly kami gunakan untuk equipment yang biasa kami sewa, di mana dengan hilangkan sewa akan tingkatkan EBITDA margin yang telah ditentukan manajemen," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya