Prabowo Sebut Total Utang RI Rp9.000 T, Bagaimana Bayarnya

Prabowo Subianto
Sumber :
  • ANTARA Foto/Umarul Faruq

VIVA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, perekonomian Indonesia dalam keadaan tekanan yang besar. Sebab, total utang keseluruhan RI sudah sangat besar.

Bukan Hasil Ngutang, Erick Thohir Tegaskan Kini PMN Berasal dari Dividen BUMN ke Negara

"Ini Bloomberg mengutip Moody's dia mengatakan, bahwa situasi ekonomi kita berbahaya," kata Prabowo di rumah dinas Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Jakarta, Senin 25 Juni 2018.

Ia menjelaskan, ketika ia menyebut kondisi berbahaya bukan berarti pesimis atau tak negarawan. Tapi, dia mengingatkan agar negara tak salah jalan.

Di Balik Cedera Kaki Kiri Prabowo Subianto: Kisah Penerjunan Militer dan Keberanian di Masa Muda

"Berbahaya karena utangnya. Saudara-saudara kita lihat tentang utang kita sangat membahayakan. Langsung saja selain utang pemerintah, ada utang lembaga-lembaga, keuangan milik pemerintah dan utang-utang milik BUMN. Jadi kalau dijumlahkan itu sangat besar," kata Prabowo menjelaskan.

Dia menyebutkan, data pemerintah mencatat utang pemerintah berjumlah Rp4.060 triliun, utang BUMN Rp630 triliun dan utang lembaga publik Rp3.850 triliun.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

"Kalau kita jumlahin hampir Rp9.000 triliun. Ini makanya Moody's mengatakan berbahaya. Kenaikan utang kita 600 persen, dalam tiga tahun naik 600 persen. Bagaimana bisa kita pertanggungjawabkan utang ini," ujarnya menambahkan. 

Dia pun mempertanyakan bagaimana negara bisa membayarkan kembali utang. Dengan adanya konsep jaminan utang, saat ini BUMN menjadi pertahanan Indonesia yang terakhir.

"Kalau konsep pinjam kan ada jaminan, kalau utang tidak bisa dibayar, asetnya diambil. Jadi saudara-saudara bayangkan apakah pejabat tersebut bermaksud bahwa nanti kita tidak bisa bayar utang, ambil aset kita." (mus) 

Utang Luar Negeri Indonesia Masih Terkendali

Utang Luar Negeri RI Naik Jadi US$407,3 Miliar, BI: Masih Terkendali

Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2024 sebesar US$407,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Juli 2024