Mandiri dan BTN Kompak Bakal Naikkan Suku Bunga Deposito
- www.mandiri-capital.co.id
VIVA – Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate ke level 4,75 persen. Sejak awal tahun, BI setidaknya sudah dua kali menaikkan suku bunga acuannya.
Salah satu tujuan kebijakan moneter ini dilakukan adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu, kebijakan ini juga akan berdampak kepada kebijakan suku bunga perbankan nasional.
Menurut Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo jika kebijakan suku bunga acuan BI terus dinaikkan hal ini akan ditanggapi oleh perbankan. Dalam waktu dekat, Bank Mandiri akan menaikkan suku bunga deposito.
"Kita deposito memang harus menyesuaikan ya. Karena mau enggak mau dana masyarakat, likuiditas harus kita jaga," kata Tiko di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin 25 Juni 2018.
Sementara itu, untuk suku bunga kredit, dia mengatakan, masih ada ruang untuk mempertahankan dengan suku bunga yang ada saat ini. Ia mengaku akan mengorbankan Net Interest Margin (NIM).
"Kredit saya rasa kita belum perlu menyesuaikan jadi tahun ini kita sacrifice di NIM-nya dulu. Saya rasa untuk kredit masih di semester II kita masih ada room untuk tetap dengan suku bunga yang sama," tuturnya.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Maryono mengakui ada rencana kenaikan suku bunga deposito setelah suku bunga acuan BI dinaikkan.
Kendati begitu, Maryono menyebutkan, BTN kali ini tidak menaikkan suku bunga deposito valuta asing, hanya ada rencana menaikkan suku bunga deposito rupiah.
"Kalau untuk bunga deposito valas saya belum melihat ada rencana kenaikan. Yang kita lihat adalah rencana deposito rupiah," kata Maryono.
Ketua Himpunan Bank Milik Negara itu mengatakan, terkait dengan kebijakan yang dilakukan oleh BI, pihaknya melakukan upaya antisipasi kenaikan suku bunga BI agar likuiditasnya tidak terganggu. meski begitu, kebijakan tersebut belum dipastikan kapan akan dilakukan.
"Kan gini, sampai sekarang memang kondisinya mulai di pasar itu ada dana funding pricing-nya itu sudah mulai meningkat. Tapi yang jelas kalau BI Rate menaikkan lagi, itu biasanya ada time lag, waktu penyesuaian kenaikan jadi tidak signifikan. Sehingga kita ada waktu menyesuaikan dan tidak sekaligus," ujarnya.