PUPR: Integrasi Tol JORR Desakan Pelaku Angkutan Logistik
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut ide integrasi tol lingkar luar Jakarta salah satunya merupakan desakan dari pelaku angkutan logistik. Sebab, mereka cenderung membayar hingga dua kali.
"Ini ada desakan dari pengguna layanan logistik dari truk-truk besar," kata Direktur Jenderal Bina Marga, Arie Setiadi Moerwanto di kantornya, Kamis 21 Juni 2018.
Ia menjelaskan, para pelaku angkutan logistik tersebut harus membayar dua kali, dimana untuk menuju ke Tanjung Priok, pembayaran di lakukan di JORR W3 dan tol Akses Tanjung Priok.
Kondisi tarif tol yang mahal itu menyebabkan para pelaku angkutan logistik cenderung menggunakan jalan arteri sehingga tak jarang menyebabkan jalanan arteri rusak.
"Mereka (truk besar) tidak mau menggunakan jalan tol sehingga masuk ke arteri dan membuat kemacetan," katanya.
Dia pun mengharapkan jika tol JORR tersambung, seharusnya dapat dimanfaatkan untuk pelayanan logistik. Integrasi tarif tol JORR ini menurutnya dapat menciptakan efisiensi logistik dan bisa mengurangi antrean di gerbang tol.
"Jadi kalau kita liat JORR ini dibangun bertahap dan sekarang Alhamdulillah semuanya tersambung. Kalau kita lihat sebelum integrasi bisa sampai tiga kali transaksi masuk gerbang menyebabkan antrean, dengan adanya ini akan kurangi hambatan yang ada," ujarnya.
Pemerintah, sambung dia, berharap integrasi ini bisa dilakukan secepatnya. Ia juga berharap para pengguna jalan tol dengan tujuan dekat dapat menggunakan jalan arteri.
"Jadi ada satu pengguna golongan (truk) yang mengharapkan integrasi ini diharapkan secepatnya," katanya.