Keuntungan Integrasi Tarif Tol JORR Akan Kembali ke Publik
- Jasa Marga.
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjanjikan integrasi tarif tol lingkar luar Jakarta tidak akan menambah pendapatan bagi Badan Usaha Jalan Tol secara signifikan. Bahkan, jika pendapatan seluruh badan usaha yang terintegrasi lebihi pendapatan setahun maka akan dikembalikan kepada publik.
Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, saat ini rata-rata pendapatan BUJT di seluruh tol JORR yang akan diintegrasikan tersebut adalah sebesar Rp2,85 triliun.
Menurut dia, angka itu merupakan total pendapatan dari operator JORR, yakni PT Jasa Marga Tbk, PT Jakarta Lingkar Barat, PT Marga Lingkar Jakarta, dan PT Hutama Karya.
"Pendapatannya Rp2,85 triliun setahunnya se-JORR itu seluruh badan usaha. Nanti ada asumsi pertumbuhannya, dan itu benchmark dikemudian. Kalau ada lebih itu akan dikembalikan ke publik lagi," kata Herry di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis 21 Juni 2018.
Ia menegaskan bahwa integrasi ini merupakan untuk efisiensi layanan kepada masyarakat. Di mana, jika sebelumnya harus bayar berkali-kali di Tol JORR, saat ini hanya bayar sekali sebesar Rp15 ribu untuk golongan I jarak jauh maupun dekat.
"Ada hak badan usaha dan bukan. Kalau ini lebih bisa diberikan kepada publik. Itu bisa berupa nilai tambah atau bentuk yang lain," katanya.
Dia menegaskan bahwa dalam kebijakan ini memang ada yang memberi subsidi yakni kendaraan yang menggunakan tol jarak dekat yang harus membayar lebih mahal. Hal ini untuk mensubsidi kendaraan jarak jauh yakni seperti Angkutan logistik atau truk.
"Yang menerima subsidi bukan BUJT karena operator akan dikeep angka pendapatannya tetap. Tetapi dalam asumsi ada pertumbuhan untuk menjadi acuan, nanti tentu akan didisclose ke publik. Badan usaha tidak memperoleh winfall atau pendapatan," tuturnya.