Suku Bunga AS Naik, BI Diminta Segera Merespons
- VivaNews/ Nur Farida
VIVA – Bank Sentral Amerika Serikat, atau Federal Reserve, kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Rabu waktu setempat, 13 Juni 2018. Kenaikan itu pun, diperkirakan berlangsung sebanyak empat kali pada tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual mengatakan, kenaikan suku bunga AS perlu diantisipasi oleh Bank Indonesia, dengan menaikkan kembali suku bunga acuannya pada Agustus 2018.
Menurut dia, kenaikan suku bunga acuan BI pada Agustus 2018, diperlukan untuk mengantisipasi dari kenaikan suku bunga The Fed, yang direncanakan kembali naik pada September 2018.
"BI mungkin perlu naikkan lagi (BI 7-Day Repo Rate), paling tidak Agustus, untuk antisipasi kenaikan Fed Rate pada September 2018," tegas David, saat dihubungi VIVA, Kamis 14 Juni 2018.
Ia mengungkapkan, kenaikan suku bunga AS yang diperkirakan sebanyak empat kali pada tahun ini sudah diprediksi. Terlebih, setelah melihat tingkat inflasi AS yang meningkat tinggi dalam enam tahun terakhir.
Sementara itu, terkait dampak dari kenaikan suku bunga acuan BI terhadap ekonomi RI, David mengungkapkan, akan ada sedikit koreksi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
"Kalau BI 7-Day Repo Rate naik di atas lima persen, semisal 5,25 persen pada akhir 2018, maka pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan hanya sebesar 5 persen hingga 5,1 persen," ujarnya. (asp)