Mudik Lebaran, Hindari Penumpukan Malam Hari di Pelabuhan
- VIVA.co.id/Ardian (Bandar Lampung)
VIVA – Tren mudik menggunakan angkutan jasa penyeberangan laut saat malam hari menjadikan konsentrasi kendaraan terjadi pada satu waktu saja yang bisa menyebabkan terjadinya penumpukan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono meminta ASDP Indonesia Ferry selaku operator jasa dan pengelola pelabuhan untuk mencari cara agar tak terjadi penumpukan kendaraan.
Salah satu hal yang bisa dilakukan ialah memberikan diskon tarif penyeberangan baik kendaraan maupun perorangan.
"Misalnya untuk siang tarifnya didiskon atau siang ada doorprize atau apalah yang mengikat orang sehingga tertarik," kata Djoko saat meninjau arus mudik di pelabuhan Bakauheni, Lampung, Sabtu dini hari, 9 Juni 2018.
Selain potongan tarif, Djoko juga menyampaikan saran agar pemudik perlu ditampung dengan penyeberangan di waktu siang dengan promosi menarik.
Berdasarkan pengalaman musim hari raya pada tahun-tahun sebelumnya, kebanyakan penumpang memilih berangkat malam atau dini hari lantaran masalah integrasi transportasi.
"Tapi kan sekarang lebih baik. Dahulu kan masalah keamanan, tidak tersedianya angkutan sehingga pada keliaran di masjid dan sebagainya sehingga pagi-pagi baru dia berangkat," kata dia.
Sementara itu General Manager ASDP Cabang Bakauheni, Anton Murdianto menjelaskan, sebanyak 110 bus telah tersedia bagi para penumpang yang turun dari kapal.
Penumpang bakal diarahkan ke terminal Rajabasa untuk nantinya dapat memilih sesuai tujuan ke kampung halamannya masing-masing.
Ia menjamin, penumpang yang datang dari pelabuhan Merak tak akan telantar ketika tiba di Bakauheni.
"Sudah ada jaminan juga dari Polres nanti ada pengamanan. Nanti dari (terminal) Rajabasa disalurkan ke daerah," kata dia.