Skenario Penerbangan Mudik Ketika Erupsi Gunung Berapi
- ANTARA/Ari Bowo Sucipto
VIVA – PT Angkasa Pura II telah memetakan berbagai langkah alternatif jika suatu saat terjadi musibah gunung meletus, yang akan mengganggu jadwal penerbangan pesawat di musimi libur mudik lebaran Idul Fitri 2018.
"Jadi kita antisipasi kapasitas terminal dalam bandara itu sendiri," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Senin, 4 Juni 2018.
Menurutnya, prioritas kesiapan menjadi perhatian karena kondisi alam bisa menyulitkan keberangkatan penumpang sehingga harus diantisipasi.
Misalnya Gunung Agung, yang berada di Bali mengalami hujan letusan abu vulkanik dan itu mengganggu penerbangan, maka PT Angkasa Pura II akan menawarkan kepada penumpang yang jurusan Pulau Jawa, untuk diangkut dengan kendaraan bus.
"Karena tidak mungkin didiamkan dan masyarakat berharap ada alternatif kalau pesawatnya tertunda. Itu harus ada," katanya.
Langkah alternatif lain, kata Awaludin, seperti kasus erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta, maka ketika Bandara Yogyakarta ditutup, atau Bandara Ahmad Yani Semarang ditutup juga karena abu vulkanik, maka penumpang yang bertujuan ke bandara tersebut akan dialihkan ke bandara lain.
"Maskapai kita arahkan landing di destinasi alternatif misalnya Surabaya, terus diangkut dengan transportasi lain," ujarnya.