Ancaman Mogok, APG Pastikan Tidak Saat Momen Krusial
- ANTARA/Andika Wahyu
VIVA – Pihak Asosiasi Pilot Garuda atau APG memastikan, bila nantinya akan melakukan mogok kerja, pihaknya akan menginformasikan pada pengguna jasa tujuh hari sebelum aksi.
Aksi mogok tersebut itu pun akan dilakukan, setelah pemerintah terus mengacuhkan tuntutan para pilot untuk dapat mengganti Direksi PT Garuda Indonesia.
Tuntutan dengan meminta adanya pergantian direksi dan pengembalian aturan dilakukan untuk menyelamatkan PT Garuda Indonesia dari keterpurukan.
"Kami akan mogok, tetapi kami pastikan tidak akan pada momen krusial. Kami juga melihat, pengguna jasa kalau pada momen krusial," kata Presiden APG, Kapten Bintang Handono, Sabtu 2 Juni 2018.
Sebelumnya, 1.300 pilot dan 5.000 kru mengumumkan akan melakukan aksi mogok pada arus mudik Lebaran nanti. Aksi tersebut pun, menimbulkan kecemasan para pengguna jasa.
Seperti salah seorang pengguna jasa asal Tangerang, Farhan Kirom mengatakan, adanya rencana tersebut membuatnya khawatir akan tidak bisa pulang ke kampungnya di Kalimantan.
"Khawatir juga ya, soalnya saya suka pakai jasa dari maskapai Garuda. Jadi agak cemas juga, walaupun memang ada maskapai lain. Tetapi, lebih enak ke Garuda. Ya, saya harap, semua bisa diselesaikan dan jangan demo," harapnya.
Diketahui, aksi tersebut muncul setelah beberapa aturan mengalami perubahan pada penerbangan BUMN tersebut. Salah satu aturan yang ada saat ini yakni, adanya pelayanan terhadap penumpang, di mana hanya terdapat lima awak cabin bahkan, beberapa flight pada pesawat 737-800 hanya diberikan empat awak cabin.
Standarnya, harus terdapat enam orang awak cabin di setiap pesawat boeing 737-800 untuk dapat memberikan layanan standard five stars airlines dan memenuhi standard safety. Namun, yang terjadi saat ini tidak sesuai standar. (asp)