Miliki Izin, 2019 Bandara Kediri Mulai Dibangun

Sekretaris Kabinet Pramono Anung di ruang kerjanya
Sumber :
  • Humas Setkab

VIVA – Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengungkapkan, pembangunan bandar udara di Kediri, Jawa Timur, bisa dimulai pada 2019. Hal itu, lantaran semua perizinan yang diperlukan sudah dimiliki.

MRO Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Siap Beroperasi

Menurut dia, meski ada beberapa kendala teknis, terkait pembebasan lahan. Kini, semua perizinan untuk pembangunan bandara tersebut telah dikeluarkan Menteri Perhubungan, termasuk rekomendasi dari TNI AU.

“Harapannya, kalau semuanya alhamdulillah berjalan lancar (pembangunan bandara Kediri), 2019 sudah bisa dimulai,” kata Pramono dikutip dari laman Setkab.go.id, Rabu 30 Mei 2018.

Viral Parkir Mobil di Bandara Rp1,2 Juta, Warganet: Enggak Usah Kaget

Ia mengungkapkan, saat ini, kendala teknis terkait pembebasan lahan tersebut, karena ada sedikit pergeseran lokasi, sehingga memiliki konsekuensi melakukan pembebasan lahan baru.

Pembangunan Bandara baru Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah

Bea Cukai Soetta Musnahkan 289 Handphone Sitaan, Ada iPhone 16

Untuk itu, Seskab berharap, masyarakat mendukung upaya pembebasan lahan tersebut. Ia meminta, yang biasa mengganggu agar kali ini tidak mengganggu keinginan warga Kediri memiliki bandara.

“Biarkan kesempatan rakyat yang menikmati, pemilik lahan, pemilik tanah yang menikmati, jangan kemudian makelar-makelar (tanah) bergentayangan yang menikmati,” tegas Pramono.

Ia menambahkan, dengan dibangunnya bandara baru, Kota Kediri diharapkan menjadi kota yang maju. Selain itu, Kediri juga bisa menjadi daerah industri baru dan daerah ekonomi baru.

"Harapannya, ekonomi kita tidak hanya terkonsentrasi di Sidoarjo dan Surabaya, tetapi di wilayah Karesidenan Kediri ini juga bisa berkembang,” kata Pramono.

Pembangunan tol

Jalan Tol Mojokerto - Kertosono

Dalam kesempatan itu Seskab Pramono Anung juga mengungkapkan, mengenai akan segera dilakukan pembangunan tol dari Kertosono ke Kediri-Tulungagung.

Untuk itulah, lanjut Seskab, dia bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi ditugaskan Presiden untuk menyelesaikan masalah terkait hal ini.

Pramono menambahkan, pembangunan infrastruktur saat ini tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, tetapi juga dilaksanakan di luar Pulau Jawa.

“Dulu orang di Sulawesi Selatan, tidak pernah membayangkan punya kereta api, sekarang mereka punya kereta api, jalan tol di Sumatera, jalan tol di Kalimantan, dan Trans Papua panjangnya 3.800 kilometer dibangun,” ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya