Eks PM Najib Tutupi Data, Rasio Utang Malaysia Salip RI
- says.com
VIVA – Pemerintah Malaysia di bawah Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengungkap, utang negaranya jauh lebih tinggi dari angka yang telah dikeluarkan mantan PM Najib, yaitu mencapai US$251 miliar atau setara Rp3.514 triliun.
Dilansir dari Nikkei, pada Jumat 25 Mei 2018, disebutkan bahwa angka resmi pada akhir 2017, tercatat utang Malaysia hanya mencapai 686,8 miliar ringgit. Angka itu dinilai sebuah spekulasi yang ditutupi Najib Razak.
Upaya penutupan data tersebut, dilakukan Najib Razak ditengarai untuk menyembunyikan korupsi yang dilakukanya. Hal ini, tentunya mengguncang kepercayaan investor dan membuat gejolak fiskal.
Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng mengatakan, data merah tersebut hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu. Hal ini telah menghambat pejabat dan auditor untuk mengecek tanggung jawab pemerintah.
"Jelas bahwa pemerintah sebelumnya menyesatkan publik atas isu-isu panas, seperti dana negara 1 Malaysia Development Berhad, bahkan salah artikan situasi keuangan ke parlemen," jelas Eng.
Seperti diberitakan sebelumnya, atas meningatnya utang Malaysia, PM Mahathir telah mengambil kebijakan untuk memotong gaji pada anggota kabinetnya hingga 10 persen.
Selain itu, Mahathir juga akan membatalkan atau bernegosiasi ulang seluruh proyek infrastruktur yang sedang berjalan, seperti proyek kereta api kecepatan tinggi Kuala Lumpur-Singapura dan East Coast Rail Link.
Hingga saat ini, berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), utang Malaysia mencapai 54 persen dari Produk Domestik Bruto. Angka tersebut lebih tinggi dari Indonesia yang sebesar 29 persen dari PDB dan Thailand yang sebesar 42 persen dari PDB. (asp)