Daya Saing Naik, Blue Bird Tambah 4.000 Armada Tahun Ini
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – PT Blue Bird Tbk, berencana menambah armada sebanyak 3.000 hingga 4.000 unit dalam rencana belanja modal atau capex tahun ini. Armada itu akan ditempatkan di 18 lokasi yang menjadi tempat operasi Blue Bird.
Direktur Blue Bird, Adrianto Djokosoetono mengatakan, penambahan armada itu secara mayoritas adalah untuk kendaraan Multi Purpose Vehicle (MPV) yang digunakan sebagai kendaraan taksi.
"Mengenai capex terkait jumlah armada, perseroan berencana menambah sekitar 3.000 sampai 4.000 kendaraan untuk sampai dengan akhir tahun ini, yang majority masih di divisi taksi," kata Adrianto di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis 24 Mei 2018.
Dia menjelaskan, jika melihat perkembangan terkini, pihaknya meyakini bahwa daya saing Blue Bird sudah mulai membaik menghadapi taksi online. Namun, itu bukan dampak aturan yang ditetapkan pemerintah melainkan dari sisi tarif, yang kini taksi online sudah hampir sama.
"Jadi, di situ tidak terlalu menekan. Sehingga, mendorong perseroan untuk melakukan peremajaan dan pembelian kendaraan baru untuk sejumlah kendaraan tersebut," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Blue Bird, Purnomo Prawiro memaparkan kekuatan armada Blue Bird saat ini. Di bagian taksi reguler dengan brand Blue Bird dan Pusaka jumlahnya mencapai 22 ribu unit yang tersedia di 18 kota di Indonesia, yaitu di pulau Jawa, Sumatera, Bali, Lombok hingga Sulawesi
"Lalu, untuk taksi eksekutif, yaitu Silver Bird dengan jumlah 900 unit yang hanya beroperasi di Jakarta," katanya.
Sementara itu, untuk bisnis penyewaan mobil dan limosin saat ini memiliki jumlah armada hingga 5.000 unit dengan brand Golden Bird.
"Untuk penyewaan mobil dan limosin, kami memiliki Golden Bird dengan jumlah 5.000 yang hadir di 19 kota di Indonesia," katanya.
Lebih lanjut, untuk sewa bus, perseroan memiliki armada Big Bird dengan jumlah sekitar 500 unit di tujuh lokasi di Indonesia.
"Jadi, total keseluruhan Blue Bird, Big Bird, Pusaka, Silver Bird, dan Golden Bird total 29 ribu di kota-kota Indonesia," katanya.
Purnomo melanjutkan, saat ini Blue Bird memiliki sekitar 15 entitas anak usaha di 18 kota Indonesia. Berdasarkan Initial Public Offering (IPO) pada November 2014 lalu. Saham Blue Bird yang telah dimiliki publik adalah sebesar 15 persen .
"Kapitalisasi pasar kami sampai di akhir tahun 2017 mencapai Rp8,7 triliun," tutur dia.