Mau Pernikahan Mewah Tapi Duit Pas-Pasan, Ikuti Cara Ini

Ilustrasi resepsi pernikahan.
Sumber :
  • Pixabay/Meditations

VIVA – Menikah menjadi momen yang paling membahagiakan bagi semua orang. Momen dimana Anda dan pasangan bersumpah untuk hidup bersama sampai maut memisahkan. Sangat romantis. 

Tiba-tiba Kena PHK, Apa yang Harus Dilakukan? Ini 6 Strategi yang Bisa Anda Pertimbangkan

Tapi, biaya yang dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan tidak sedikit. Apalagi untuk pesta pernikahan yang meriah. Melangsungkan pernikahan dengan meminta biaya dari orang tua rasanya sedikit sungkan. 

Jangan pesimis dahulu, begini cara yang bisa Anda lakukan agar pesta pernikahan dapat segera dilangsungkan meski gaji pas-pasan seperti yang dikutip dari Cermati.com.

Hati-hati! 10 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Cepat Miskin

1. Membuat perencanaan jauh-jauh hari

Kalau Anda dan pasangan sudah sama-sama serius ingin melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, buatlah gambaran kasar tentang konsep pernikahan untuk mengetahui estimasi biaya yang diperlukan selama resepsi berlangsung. Perhitungkan seluruh biaya dengan baik, baik biaya gedung, katering, undangan, dan biaya dekorasi.

Berapa Jumlah Dana Darurat yang Harus Dimiliki di Usia 30 Tahun? Begini Cara Hitungnya

Semakin cepat rencana dibuat, maka persiapan pesta pernikahan pun jadi semakin matang. Dengan demikian, Anda dan pasangan sudah bisa menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk ditabung demi pesta pernikahan yang meriah. 

Jumlah yang disisihkan tergantung dari kesanggupan finansial. Tapi, jumlah yang efektif untuk disisihkan biasanya sebesar 15 persen dari total penghasilan.

2. Membuat rekening tabungan untuk pernikahan

Uang yang sudah disisihkan sebaiknya ditabung di satu tempat khusus, yaitu rekening tabungan pernikahan. Rekening tabungan ini berguna agar dana yang sudah disisihkan untuk pernikahan tidak tercampur ke uang pribadi. 

Sehingga uang ini benar-benar digunakan untuk hari pernikahan, bukan untuk belanja kebutuhan sehari-hari.

Selain berbentuk buku tabungan, Anda dan pasangan bisa menaruh tabungan dalam bentuk deposito atau reksa dana. Sebab, suku bunga yang didapat dari deposito atau reksa dana jauh lebih besar dibandingkan suku bungan bank. 

3. Lebih sering ngedate di rumah

Menghabiskan waktu berdua bersama pasangan di luar rumah sudah menjadi kebiasaan kawula muda. Tapi, kebiasaan ini menghabiskan banyak biaya. Untuk menekan pengeluaran, Anda dan pasangan bisa ngedate di rumah. Cukup dengan jajanan ringan dan segelas jus, kebersamaan pun akan terasa.

Memang, suasana kencan di rumah dan di luar rumah akan sangat berbeda. Tapi, mau gimana lagi. Demi melangsungkan pernikahan yang meriah, apapun risiko yang terjadi harus ditanggung bersama.

4. Mengurangi kebiasaan bepergian

Kebiasaan hura-hura bersama teman sebaiknya dicoret dari list kegiatan di hari libur atau saat weekend. Sama seperti ngedate, bepergian bersama teman juga menghabiskan banyak biaya. Parahnya, biaya yang dikeluarkan untuk bersenang-senang dengan teman malah lebih mahal dibandingkan bersenang-senang dengan pacar.

Boleh saja kalau ingin bepergian bersama teman. Tapi, perhatikan tempat seperti apa yang akan dikunjungi. Kalau kira-kira tempatnya mewah, sebaiknya skip saja karena uang yang dihabiskan pasti lebih banyak. Daripada bersenang-senang demi kenikmatan satu malam, lebih baik menabung demi kenikmatan seumur hidup bersama orang yang dicintai.

5. Kasih kado sederhana di hari spesial

Momen tukaran kado di hari spesial jadi kebiasaan anak muda yang lagi dimabuk asmara. Kalau rencana untuk menikah sudah ditetapkan, momen ini bisa di skip. Tanpa memberi atau tukaran kado sekalipun, Anda dan pasangan sudah sama-sama mengerti kalau ada yang lebih penting dibanding bertukar kado.

Sesekali bertukar kado sih tidak apa-apa. Tapi, kado yang diberi tidak perlu terlalu mahal. Yang terpenting adalah ketulusan hati saat membeli kado tersebut dan seberapa berharganya kado tersebut kepada pasangan.

6. Mencatat arus kas masuk dan keluar secara detail

Yang namanya berhemat, semua harus dicatat. Pendapatan dan pengeluaran sekecil apapun sebaiknya dicatat secara detail untuk mengetahui kondisi keuangan Anda dan pasangan sebelum membangun bahtera rumah tangga. Dengan cara ini, kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan pun lebih mudah diketahui. 

Sehingga Anda dan pasangan bisa sama-sama memperbaiki diri demi mewujudkan kondisi finansial yang sehat sebelum pesta pernikahan berlangsung.

Pernikahan terwujud dengan cara berhemat

Hal apapun yang kita inginkan sebenarnya bisa terwujud jika kita mau hidup hemat dan mampu mengendalikan hawa nafsu untuk berbelanja. Gaji pas-pasan sekalipun bukan jadi faktor penghalang untuk selalu menunda pesta pernikahan. 

Karena dengan penghematan finansial dan perencanaan yang matang, pernikahan pun bisa terwujud tanpa harus takut kekurangan biaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya