Sepi Penumpang, Air Asia Tutup Rute Padang-Singapura
- REUTERS/Lai Seng Sin
VIVA – Maskapai Penerbangan Air Asia menutup sementara rute penerbangan Padang-Singapura. Hal itu dilakukan karena rendahnya tingkat keterisian penumpang atau load factor pada rute tersebut.
Sejak dibukanya rute penerbangan yang diyakini mampu meningkatkan angka kunjungan wisatawan Sumatera Barat tersebut, tingkat keterisian penumpang Air Asia selalu di bawah angka 30 persen. Pihak maskapai pun menaksir kerugian yang dialami mencapai Rp5 miliar.
"Karena masih minimnya penumpang yang selama 3 bulan ini baru hanya 23 persen yang pulang dan pergi. Kondisi it, belum mampu menutup biaya operasional Air Asia selama ini. Dan mereka telah memindahkan hampir semua stafnya ke daerah lain yang lebih produktif," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, Rabu 16 Mei 2018.
Nasrul mengungkapkan, Pemprov Sumbar akan kembali berupaya agar Asia Asia dalam waktu dekat mau kembali membuka rute itu. Sembari dilakukannya kajian dan evaluasi kembali bagaimana cara promosi yang paling efektif dilakukan untuk rute tersebut.
Dia pun menyadari penduduk Singapura belum dikenalkan lebih gencar terkait wisata Sumatera Barat secara keseluruhan, padahal potensi wisatanya dari jumlah penduduk empat juta jiwa, rata-rata kunjungan mereka berwisata ada 12 juta dalam setahun.
"Berarti ada 3 kali warga Singapura ini liburan jalan-jalan wisata dan bisnis dalam setahun. Mereka telah kunjungi Sumatera Utara, Bandung, Jakarta, Bali dan mereka suka pergi ke pantai dan shopping seperti di Bandung. Itulah kenapa kita berminat membangun penerbangan Padang-Singapura agar daerah kita mudah dikunjungi,"ungkap Nasrul
Dengan demikian Nasrul memastikan, pada minggu depan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan mengundang salah seorang pakar pariwisata Singapura untuk datang ke Sumbar, melihat objek wisata yang ada di daerah ini guna di promosikan di Negara mereka. Tergetnya, warga Singapura akan lebih tertarik untuk berkunjung ke Ranah Minang.
Kemudian minggu kedua bulan puasa juga akan dilanjutkan rapat kembali dengan tim dari Kemenpar, Air Asia, Angkasa Pura II, Pemprov dan Asosiasi Tour and Travel Indonesia (Asita), guna mencari solusi untuk terbang kembali rute Padang- Singapura.
"Sementara waktu ada kabar baru dari Air Asia bahwa sekarang mereka sudah menambah frekuensi penerbangan Padang-Kuala Lumpur dari 2 kali menjadi 3 kali sehari, sebagai alternatif perkembangan kunjungan wisata Singapura-Padang," tutup Nasrul.