Bakal Ada Satu Pelabuhan Khusus Ekspor Impor di Banten

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Yandi Deslatama/ VIVA.co.id

VIVA – Enam pelabuhan di Banten akan dipilih satu oleh Pemerintah Pusat untuk dijadikan pelabuhan khusus kegiatan ekspor impor. Hal itu dilakukan untuk mengurangi waktu dan menekan biaya bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Bursa Asia Kokoh Terkerek Penguatan Wall Street, Investor Pantau Laporan Perdagangan China dan India

Enam pelabuhan yang diajukan untuk menjadi pelabuhan  ekspor impor itu di antaranya, Pelabuhan Krakatau Bandar Samudera (KBS), Pelindo II, hingga Pelabuhan Indah Kiat, di Kota Cilegon.

"Kami memang ingin membuat cost itu minim. Kami sudah punya Priok, kemudian Patimban beroperasinya tahun depan, kuartal kedua," kata Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, di Pelabuhan Indah Kyat, Kota Cilegon, Banten, Jumat 11 Mei 2018.

Bursa Asia Loyo Sejalan Penurunan Indeks Saham Utama di Wall Street

Pelabuhan Patimban, dikhususkan menangani bongkar muat barang ekspor-impor di wilayah Cikampek hingga Purwakarta. Sementara itu, di Banten belum ada pelabuhan khusus kegiatan tersebut

"Banten, ada entri pelabuhan di sini, mana saja yang dipilih, akan mengatur akomodasi industri yang ada di sini. Kalau di Jakarta pasti mahal, ini akan efisiensi cost," terangnya.

Ekspor RI Juli 2024 Naik 6,55% ke US$22,21 Miliar, Ditopang Sektor Non Migas

Luhut pun meminta ebersihan pelabuhan diperhatikan. Agar, lautan tak menjadi tempat pembuangan sampah akhir, baik oleh pengusaha maupun masyarakat.

"Saya ingin pesan kebersihan. Kebersihan pelabuhan, plastik, harus dilihat. Plastik, kalau jadi mikro plastik, dimakan manusia yang sedang mengandung, anaknya pasti kuntet," jelasnya.

Ekspor-Impor

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024